Situs ini lahir karena awamnya masyarakat terhadap dunia psikologi

Situs ini lahir karena awamnya masyarakat terhadap dunia psikologi

Techno.id - Psikologi mungkin masih menjadi suatu hal yang awam bagi sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini yang membuatnya tampak tak begitu penting. Namun, hal itu justru malah menjadi sebuah peluang bagi sekelompok mahasiswa asal Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dalam melahirkan perusahaan rintisan.

Atas kesadaran melihat peluang itu, mahasiswa UGM melahirkan sebuah komunitas dan situs informasi seputar serba-serbi psikologi yang dinamai Pijarpsikologi.org. Di laman ini berusaha menyajikan informasi yang dibutuhkan masyarakat umum terkait psikologi dan kesehatan mental.

Pijarpsikologi.org digawangi Regisda Machdy Fuadhy, Aulia Kusuma Wardani, Nurul Aisya Beryllia, Sadida Fatin Aruni, Anggrelika P. Krestaryningwidhy, Reno Prasasto, Annisa Azzahra Santifera, Clara Shinta Aditya Rosasri, Maharany Firdhausya dan Adyotasalma Danurasti.

Regisda Machdy Fuadhy selaku Presiden Pijarpsikologi.org mengaku sadar akan kebutuhan masyarakat atas informasi kesehatan mental yang sangat tinggi. Menurutnya, masyarakat Indonesia lebih akrab dengan puskesmas untuk segala keluhan penyakit, termasuk gejala psikologi.

"Sebagian besar masyarakat Indonesia tak mengenal penyakit psikologi. Kebanyakan dari mereka hanya ke puskesmas ketika merasakan gejala sakit psikologi dan tak terdiagnosa, akhirnya penyakit psikologi mereka kurang tertangani. Padahal, kesehatan mental itu jadi bagian penting dari kesehatan seseorang," ujar Regisda kepada tim Techno.id.

Kehadiran situs informasi ini diharapkan bisa jadi alat edukasi bagi masyarakat agar lebih kenal terhadap fungsi psikolog dan hal-hal yang dibutuhkan dalam menjaga kesehatan mental. Mereka juga berharap bahwa situs ini dapat membantu para psikolog profesional dalam memberikan penanganan gejala penyakit psikologi yang biasa terjadi di masyarakat.

"Masyarakat Indonesia masih takut untuk berkunjung ke psikolog karena identik sebagai tempat pengobatan orang gila dan harganya mahal. Jumlah praktek psikolog yang juga masih jarang membuat akses masyarakat untuk menemui psikolog jadi makin sulit," tambah Regisda.

Situs ini mengaku telah mendapat perhatian dari pengguna internet di Indonesia. "Sekarang jumlah pengunjung rutin Pijarpsikologi sekitar 200-300 orang setiap harinya. Tapi masih berasal dari orang-orang yang memiliki keterlibatan dengan dunia psikologi seperti mahasiswa psikologi maupun orang yang memiliki kerabat yang memiliki permasalahan psikologi," jelasnya.

Selain memberikan edukasi melalui situs informasi, Pijarpsikologi juga melakukan penyuluhan kepada masyarakat melalui brosur dan leaflet. Mereka telah melebarkan sayap dengan menggandeng relawan yang saat ini berjumlah lebih dari 40 orang yang berasal dari kalangan mahasiswa, masyarakat maupun psikolog profesional yang tersebar di pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Rencananya, perusahaan yang terbentuk dari Program Kreativitas Mahasiswa ini akan menggandeng semakin banyak relawan dari seluruh Indonesia.

Khusus untuk tahun ini, Pijarpsikologi mengaku bakalan membahas dua tema utama yang dianggap sangat diperlukan masyarakat Indonesia yakni 'anak-anak berkebutuhan khusus' dan pendidikan inklusif. Mereka berharap kehadiran situs khusus psikologi dapat meningkatkan kesadaran orang-orang bahwa setiap manusia terlahir dengan potensinya masing-masing.

(brl/red)