Lippo Group ingin menang di bisnis e-commerce Indonesia

Lippo Group ingin menang di bisnis e-commerce Indonesia

Techno.id - Sejak launching awal September lalu, MatahariMall.com, e-commerce baru di Indonesia, mengalami perkembangan cukup pesat di industri e-commerce tanah air. Maklum saja, Mataharimall.com didukung oleh Lippo Group, kelompok bisnis milik konglomerat Mochtar Riady. Situs dagang online yang mengusung konsep online to offline (O2O) ini juga menarik perhatian publik, karena nama-nama besar di belakangnya. Sebut saja Emirsyah Satar, mantan CEO PT Garuda Indonesia Tbk yang menjadi Chairman Mataharimall.com. Kemudian Rudy Ramawy, Country Director Google Indonesia yang didapuk sebagai Vice Chairman dan tentu saja Hadi Wenas, sosok di balik kemajuan e-commerce fashion, Zalora Indonesia.

Dengan segala talenta andal itu, Lippo Group menargetkan penjualan di MatahariMall.com bisa mencapai US$ 1 miliar dalam tempo tiga tahun ke depan. Dengan ekspansi di bisnis online ini, Lippo juga menargetkan pendapatan divisi consumer retail, baik offline maupun online tumbuh menjadi US$ 25 miliar dalam lima tahun. Untuk mengetahui perkembangan bisnis, target, serta strategi MatahariMall.com ke depan, M Syakur Usman dan M Zul Atsari dari Kapanlagi Network Group (KLN) menemui Hadi Wenas, Chief Executive Officer MatahariMall.com di kantornya, beberapa waktu lalu. Berikut petikan wawancaranya:

Seperti apa perkembangan MatahariMall.com sejak launching 9 September lalu?

Pertumbuhannya super banget. Dalam tiga pekan, misalnya, angkanya luar biasa. Saya tidak bisa berikan spesifik datanya, tapi sudah puluhan ribu order per hari. Jadi kalau dibandingkan pemain e-commerce lain, kami menjadi salah satu yang tercepat.

Setelah launching, kami juga siap-siap, karena seller lain pasti mau datang. Betul saja, jumlah seller naik dua kali lipat, sejak kami launching hanya dalam waktu satu minggu. Kini seller kami lebih dari 2.000, dari 1.200 seller saat grand launching.

Mengapa bisa sangat cepat pertumbuhannya?

Saya kira ada beberapa alasan. Pertama, ada program Super September. Ini program gila, karena kami beri diskon barang hingga 99 persen. Konsepnya sebenarnya kami memberikan barang secara gratis, meski jumlahnya terbatas. Tujuannya supaya orang mau mencoba belanja di mall kami. Contoh, kali pertama kami jual smartphone iPhone 6 Rp109 ribu alias diskon 99 persen, trafik tinggi sekali. Akibatnya website kami down.

Kedua, program Super Cicilan. Program ini berhasil, terutama di kalangan perempuan. Rekor barang paling murah yang dicicil adalah produk susu Rp4,500. Dengan tempo 12 bulan, maka harganya jadi Rp375 per bulan. Kenyataannya, setelah itu orang banyak membeli baju secara cicil.

Strateginya out of the box ya?

Ya, kami sadar harus menawarkan sesuatu yang beda sehingga jelas. Karena e-commerce lain sudah ada, sehingga tawaran program kami gila, and that is good.

(brl/red)