GrabTaxi: Kami hadir di Indonesia secara long term, bukan short term

GrabTaxi: Kami hadir di Indonesia secara long term, bukan short term

Techno.id - Aplikasi smartphone berbasis ride sharingkini sedang marak di kota-kota besar di Indonesia. Di awali oleh aplikasi Go-Jek buatan PT Go-Jek Indonesia, aplikasi sejenis yang menawarkan layanan ride sharing serupa banyak bermunculan. Sebut saja GrabBike yang dikembangkan oleh GrabTaxi, pengembang aplikasi asal Malaysia. Saat ini GrabTaxi berkembang pesat di enam negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan 15 kota.

GrabTaxi baru memperkenalkan layanan GrabBike di Indonesia pada Mei tahun ini. Hal ini terbilang baru, karena layanan sejenis sudah hadir duluan di Vietnam dan Bangkok, Thailand. Nah, Untuk mengetahui perkembangan layanan ini di Indonesia dan strategi besarnya ke depan, M Syakur Usman dan M Ari Atsari dari Kapanlagi Network Group (KLN) menemui Kiki Rizki, Country Head of Marketing GrabTaxi Indonesia, di sela-sela kesibukannya yang lumayan padat. Berikut petikannya:

Bagaimana perkembangan layanan GrabTaxi di Indonesia hingga kini?

GrabTaxi hadir di Indonesia pada Juni 2014. Setelah berjalan sekitar 1,3 tahun, kami ada 3 lini moda transportasi, yakni layanan GrabTaxi, GrabBike, dan GrabCar. Masing-masing mempunyai positiong dan target users yang berbeda.
Saat ini GrabTaxi ada di Jakarta, Surabaya, dan Padang. GrabBike, baru di Jakarta dan GrabCar, hadir di Jakarta dan Bali.

Berapa pertumbuhan jumlah armada di Indonesia?

Saya tidak bisa menyebutkan jumlah armada per negara. Jumlah armadanya yang bisa kami share dari regional (ASEAN), seperti Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Singapura. Tahun ini saja peningkatan jumlah armada di ASEAN sekitar 30%. Pertumbuhannya lumayan pesat. Indonesia mengalami peningkatan amat besar dari sisi jumlah armadanya dibandingkan negara lain, karena layanan GrabBike dan GrabCar baru diluncurkan di Indonesia.

Dari sisi kinerja, lebih ke GrabBike, karena pasarnya sangat pas karena kondisi jalan di Jakarta sangat macet, sehingga sangat dibutuhkan layanan kendaraan roda dua/sepeda motor. GrabBike yang kami rilis 20 Mei 2015, hanya dalam tempo 7 pekan, dapat lebih dari 500 ribu order. Sekarang ini, angka order lebih fantastis. Sudah tembus lebih dari satu juta order dengan masa operasi 4 bulan di Jakarta.

Berapa besar potensi layanan GrabBike di Jakarta saja?

Jadi kami melihat apa yang diperlukan oleh pasar Jakarta. Kami perkirakan warga Jakarta berjumlah 12 juta orang, sebut saja 10% membutuhkan angkutan sepeda motor atau setara 1,2 juta orang. Ini perkiraan sederhana saja. Jadi setiap hari ada 1,2 juta orang yang benar-benar memerlukan angkutan sepeda motor. Jadi peluang bisnisnya masih sangat besar. Maka fokus kami sekarang adalah ke transportasi publik untuk orang (penumpang), bukan makanan atau barang. Karena yang memerlukan adalah penumpang dulu. Kan kemacetan terjadi karena ada transportasi orang, seperti untuk keperluan ke kantor, sekolah, meeting, dan lain-lain.

(brl/red)