Dinilai menggiurkan, e-commerce sumbang kontribusi iklan televisi

Ilustrasi E-commerce © mytotalretail.com
Techno.id - Iklan televisi masih menjadi primadona dalam pertumbuhan industri periklanan. Berdasarkan data dari Pusat Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) yang dikemukakan oleh A Sapto Anggoro, CEO PT Sigi Kaca Pariwara,"Nilai belanja untuk iklan Indonesia pada tahun 2015 ditargetkan mencapai Rp 172.5 triliun dengan kontribus iklan televisi Rp113.5 triliun namun ternyata di luar harapan."
Sapto mengatakan bahwa untuk televisi berdasarkan data yang masuk dan diolah untuk seluruh televisi namun tidak semua televisi karena ada tv daerah, didapatkan data hanya Rp71.4 triliun atau hanya 63 persen yang tercapai hingga akhir tahun ini.
- Ekonomi negara melambat, pendapatan iklan TV melorot Pendapatan stasiun TV nasional tahun 2015 bahkan tidak mencapai setengah jika dibandingkan dengan tahun 2014
- Selama Ramadan belanja iklan TV tembus Rp 7 triliun RCTI lebih mendominasi dengan mendapat bagian Rp 1,049 triliun
- Mulai jajan iklan, Bhinneka.com alokasikan Rp 100 miliar Bhinneka.com menyatakan perusahaannya bakalan melakukan strategi pemasaran lewat iklan mulai tahun 2016.
"Tahun 2015 dimana ekonomi jatuh jadi total iklan hanya Rp71.4 triliun yakni 63 persen padahal diprediksi Rp113 triliun", ungkapnya.
Berbeda dengan tahun 2014 yang terdapat anomali pemilihan presiden dan piala dunia sehingga mencapai pertumbuhan yang signifikan, tidak tercapainya estimasi di 2015 karena tidak adanya peristiwa penting yang mampu meningkatkan jumlah iklan.
Saat ini, MNC grup masih merajai dalam kancah industri periklanan sebanyak 36 persen disusul oleh SCTV sebesar 26 persen. Sementara untuk branding, kategori rokok dan fast moving consumer good (fmcg) menduduki posisi utama untuk pengeluaran investasi iklan.
Yang menarik, imbuh Sapto, e-commerce juga mulai melirik iklan TVC. Kemunculan Lazada dan Olx di tahun 2014 menjadi langkah awal kehadiran e-commerce lain untuk ikut serta. Setelah kedua pemain tersebut, Tokopedia dan Traveloka menyusul di tahun 2015 bahkan dengan spending yang tidak main-main yaitu Tokopedia sebesar Rp466 miliar dan Traveloka sebesar Rp553 miliar.
Pemain e-commerce lain yakni mataharimall.com bahkan langsung hadir lewat iklan TVC tanpa diduga memperkuat jumlah belanja iklan. "Sekarang e-commerce baru memiliki porsi 2 persen ke depannya bisa meningkat 100 persen atau sekitar 4 persen",tutup Sapto.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini