Berkembang pesat, apa kekurangan startup Indonesia?

Berkembang pesat, apa kekurangan startup Indonesia?

Techno.id - Perkembangan teknologi yang pesat di Indonesia membuat industri baru seperti startup tumbuh subur. Sayangnya, Indonesia dinilai masih sangat minim pengetahuannya di bidang industri startup yang membuat optimalisasi potensi di dalamnya menjadi terhambat.

Sadar akan potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam industri startup, dua perusahaan, Infocom Corporation dan Fenox Venture Capital bekerjasama untuk menyediakan program akselerator dalam Green and Blue Accelerator atau disingkat GnB Accelerator untuk memberikan transfer pengetahuan bagi pelaku startup tanah air.

"Saat ini Indonesia masih sangat kekurangan pengetahuan soal startup dan cara pengembangannya. Maka dari itu kita berikan fasilitas baru berupa program akselerator lewat GnB Accelerator untuk membuka pengetahuan teknopreneur soal startup," kata Anis Uzzaman CEO Fenox Venture Capital.

Berkembang pesat, apa kekurangan startup Indonesia?

Peresmian GnB Accelerator
2016 techno.id/Denny Mahardy

Program GnB Accelerator merupakan yang pertama dengan standar dunia di Asia Tenggara. Para startup terpilih dalam program ini bakalan mendapat akses ke investasi (seed funding), ruang kantor, dan akses ke jaringan profesional Fenox VC dan Infocom Corporation yang luas.

"GnB Accelerator akan menjadi sebuah perubahan yang signifikan di Asia Tenggara. Kami akan memiliki tim lokal yang berasal dari Silicon Valley dan Jepang untuk bekerjasama dengan para karyawan lokal supaya bisa mentransfer ilmu ke pelaku startup Indonesia," jelas Anis.

Rencananya, mereka akan memilih startup yang dimasukkan dalam program akselerasi yang digelarnya dalam tiap periode yang berlangsung selama tiga bulan. Di batch pertama akan dipilih 6 startup dan 10 startup pada batch kedua yang dipiroritaskan di bidang mobile, consumer Internet, SaaS, dan Health IT.

(brl/red)