Merpati patroli untuk memantau tingkat polusi udara di perkotaan
10 Merpati dengan perangkat GPS dan sensor pendeteksi polusi diterjunkan untuk memantau polusi udara di kota London.

Techno.id - Selama ini, kebanyakan patroli keamanan dilakukan oleh polisi dan anjing pelacak. Kolaborasi antara manusia dan hewan ini disinyalir dapat menciptakan suatu keamanan dan kenyamanan. Lalu, bagaimana jika patroli tersebut dilalukan oleh sekumpulan merpati? Apakah merpati dapat menjaga keamanan?
Ya, London menggunakan jasa merpati untuk melakukan patroli di kawasan perkotaan. Namun, merpati tersebut tidak ditugaskan untuk menjaga keamanan, melainkan mengukur tingkat polusi udara di kota London, Inggris. Ini merupakan proyek yang digagas oleh Plume Labs dan DigitasLBi.
Kedua startup tersebut bekerjasama untuk melakukan percobaan yang menarik. Sebanyak 10 merpati diterjunkan untuk memantau tingkat polusi udara, seperti nitrogen dioksida, senyawa volatil, dan ozon. Pasukan merpati yang dijuluki Pigeon Air Patrol ini dilengkapi dengan perangkat GPS dan sensor pendeteksi polusi di bagian punggungnya.
Menariknya lagi, masyarakat London dapat memantau hasil kerja merpati-merpati tadi dengan mengakses website pigeonairpatrol.com atau mengecek laporan dari aplikasi Plume Air Report yang tersedia pada perangkat Android dan iOS, seperti yang dilaporkan oleh TechCruch (16/3/2016).
Semua ini dilakukan untuk mengurangi bahaya polusi udara di London. Menurut penelitian yang dilakukan King College, tahun lalu London menjadi salah satu kota di Inggris yang menyumbang kematian hingga 9.500 jiwa akibat polusi udara.
Bahkan, salah satu politikus Jeremy Corbin pernah mengatakan bahwa dampak polusi udara di negara Inggris menyebabkan 40.000 orang meninggal setiap tahun. Diharapkan dengan adanya 10 merpati tersebut, polusi udara di Inggris dapat segera teratasi.
WHAT TO READ NEXT ?
-
Tomat busuk jangan dibuang tapi manfaatkan untuk menghasilkan listrik
SCIENCE 18 Maret 2016 10:00 -
NASA: Suhu Bumi di bulan Februari 2016 kembali cetak rekor
SCIENCE 16 Maret 2016 13:00 -
Lebih jauh tentang efek HDR, dan teknologi di baliknya
SCIENCE 16 Maret 2016 05:00 -
Gunakan aplikasi ini untuk menghindar dari gempa bumi!
SCIENCE 15 Maret 2016 21:00 -
Usung bahan dasar unik, baterai ini diklaim lebih ramah lingkungan
SCIENCE 15 Maret 2016 16:00 -
Peneliti klaim bisa kenali identitas teroris dari tanda jari Victory
SCIENCE 15 Maret 2016 05:00 -
Ilmuwan klaim temukan teknik deteksi dini HIV dan kanker
SCIENCE 14 Maret 2016 08:00 -
Bunglon berusia 99 juta tahun 'abadi' di dalam batu
SCIENCE 13 Maret 2016 15:00 -
Astronot Amerika terlama di luar angkasa akan pensiun
SCIENCE 12 Maret 2016 16:00 -
NASA tunda peluncuran misi InSight Mars Lander, mengapa?
SCIENCE 12 Maret 2016 15:05 -
Ilmuwan Jepang temukan bakteri baru pemakan sampah plastik
SCIENCE 12 Maret 2016 11:00 -
Apakah vaksin dapat membantu Anda berhenti merokok?
SCIENCE 11 Maret 2016 20:00 -
Penyebab Merkurius berwarna gelap akhirnya terungkap!
SCIENCE 11 Maret 2016 09:00 -
BKB akan teliti perubahan rona Borobudur saat terjadi gerhana matahari
SCIENCE 8 Maret 2016 21:00 -
Gerhana Matahari Total akan sambangi lagi Indonesia tahun 2023
SCIENCE 8 Maret 2016 20:00