Lensa kontak ini dibekali sensor untuk pantau kesehatan penggunanya

Ilustrasi lensa kontak © visianinfo.com
Techno.id - Virtual reality bukanlah hal baru dalam dunia teknologi. Dalam pengembangannya, teknologi tersebut bisa diterapkan untuk berbagai keperluan. Salah satunya adalah hal yang tampak sederhana berikut ini.
Seperti yang telah diberitakan oleh Gizmag pada hari Kamis (04/02/16) lalu, para peneliti dari Universitas di Australia Selatan, Future Industries Institute (FII), telah mengembangkan teknologi tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi dunia kesehatan. Meski tak benar-benar mirip seperti saat Anda menggunakan piranti VR, namun lensa kontak yang satu ini sangat berguna, terutama bagi mereka yang ingin mengontrol kondisi kesehatannya.
- Diam-diam, proyek lensa kontak Google sudah hampir selesai Tahukah Anda bahwa selain kacamata pintar, Google juga tengah mengembangkan gadget lensa kontak pintar?
- Teknologi ini buat orang buta dapat melihat kembali Seorang dokter mata di Amerika temukan teknologi yang dapat membuat seorang tunanetra mampu melihat lagi.
- 5 Tahun terakhir ada 5 inovasi yang buat tunanetra "melek" teknologi 5 tahun belakangan, beberapa teknologi bermunculan terlebih untuk membantu mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan atau tunanetra.
Prototipe lensa kontak yang dikembangkan FII
© 2016 gizmag.com/gizmag.com
Lensa kontak tersebut dibekali dengan layar monitor mini dan sensor untuk memonitor kondisi keehatan. Meski masih berupa prototipe, namun lensa kontak yang bernama PEDOT ini bisa mengetahui kadar gula penggunanya hanya dengan menganalisa cairan pada mata.
"Cairan pada mata bisa memberitahukan bagaimana kondisi kesehatan seseorang. Jadi tujuan utama kami adalah membuat sensor pada lensa kontak untuk mengetahui kondisi kesehatannya saat itu juga," ujar Drew Evans, salah satu profesor dari FII yang terlibat dalam proyek tersebut.
Sebenarnya Google juga telah mengembangkan teknologi yang sama sejak beberapa tahun yang lalu. Pada tahun 2009 lalu, Microsoft dan para ilmuwan juga melakukan hal serupa. Namun membawa lensa kontak ini keluar dari lab dan memasangnya pada pupil mata banyak orang adalah hal yang sangat jauh berbeda.
RECOMMENDED ARTICLE
- Tak perlu repot, kini pesan obat bisa online via Apotik Antar
- Rajin mengonsumsi makanan pedas ternyata bisa memperpanjang hidup
- Sayuran goreng lebih bernutrisi dibanding mentah, benarkah?
- Selain bikin candu, kokain ternyata bisa buat sel otak jadi kanibal
- Di masa yang akan datang, tulang rusak bisa sembuhkan dirinya sendiri
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua