Benarkah baterai smartphone bisa meledak?

Benarkah baterai smartphone bisa meledak?

Techno.id - Tahukah Anda, jika baterai smartphone ternyata bisa meledak? Ya, baterai berjenis lithium-ion memang bisa saja meledak, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu terhadap baterai smartphone Nexus 6. Nah, mungkin Anda bertanya-tanya, apa kira-kira yang menyebabkan baterai berjenis lithium-ion itu bisa meledak?

Dalam jurnal Nature Communications yang diterbitkan 28 April 2015 lalu, disebutkan bahwa salah satu sumber ledakan sebuah baterai lithium-ion adalah adanya reaksi berantai. Seperti dilansir oleh LiveScience (29/4/15), Paul Shearing, sang penulis yang juga adalah insinyur kimia di University College London, Inggris menyebutkan bahwa baterai dapat meledak atau pun mencair ketika ada salah satu komponen listrik internal yang terkena hubungan pendek arus listrik. Shearing menambahkan, hal itu bisa terjadi karena banyak hal, salah satunya ketika smartphone tidak sengaja terjatuh dengan keras atau ada komponen yang tak terpasang dengan benar.

Benarkah baterai smartphone bisa meledak?

Proses pelarian termal yang sempat terekam oleh kamera penelitian Paul Shearing 2015 livescience.com

"Hal ini semacam proses bola salju yang biasa kita sebut sebagai 'pelarian termal'," ungkap Shearing.

Menurutnya, selama terjadi 'pelarian termal', modul baterai dapat mencair dan memberikan efek panas. Hal inilah yang menyebabkan bahan elektrolit pada lapisan anoda (terdiri dari tumpukan grafit) dan lapisan katoda (meliputi kobalt, mangan, nikel, dan oksigen) bisa mendidih dan menyebabkan sebuah ledakan.

Kendati cukup membahayakan, Shearing menjelaskan jika kejadian ledakan pada baterai lithium-ion jarang terjadi. Menurutnya, untuk meledakkan sebuah baterai smartphone atau pun perangkat mobile lainnya, diperlukan suhu hingga 250 derajat Celcius. Jadi, kemungkinan baterai smartphone akan meledak saat digunakan sehari-hari kemungkinannya sangatlah kecil. Shearing bahkan menambahkan, saat ini beberapa produsen telah membenamkan fitur keamanan tertentu sehingga efek dari 'pelarian termal' dapat dikurangi.

(brl/red)