Adobe Flash jadi sasaran empuk serangan malware
Techno.id - Lemahnya ketahanan software Adobe Flash ternyata dieksploitasi betul oleh para penjahat cyber. Menurut investigasi dari McAfee Labs, ada pertumbuhan yang sangat signifikan dari malware penyerang platform multimedia tersebut. Seperti tertulis di McAfee Labs Threats Report: May 2015, populasi malware yang menginfeksi Adobe Flash melonjak hingga 317 persen!
Maraknya pertumbuhan malware itu diakibatkan oleh adanya 42 celah yang ada di Adobe Flash. Untungnya, Adobe sudah memperbaiki semua celah yang ada di peranti lunak buatannya itu.
-
Terbukti makin dibenci, kini cuma ada 18 persen situs yang pakai Flash Hal ini diperparah dengan keputusan beberapa perusahaan yang tak ingin memakai Adobe Flash lagi.
-
Bukan Adobe Flash, ternyata software paling rentan 2015 adalah OS X Software buatan Apple itu tercatat paling rentan dengan serangan bug, disusul iOS dan baru Adobe Flash.
-
Di ujung 2015, angka kelahiran malware kembali meningkat Parahnya, malware yang menyerang perangkat mobile juga ikut tumbuh secara signifikan.
McAfee Labs, yang juga anak perusahaan Intel, juga merilis sejumlah faktor yang mempengaruhi peningkatan malware semacam ini. Yang utama ialah penggunaan Adobe Flash sebagai teknologi multimedia yang terlampau populer, termasuk di sektor mobile, tetapi penggunanya kerap menunda untuk mengunduh patch terbaru yang dirilis Adobe secara resmi. Selain itu, cerdiknya strategi yang dilancarkan para peretas juga cukup menyulitkan pihak-pihak yang berkewajiban menyediakan pengamanan.
"Adanya produk sepopuler Flash, memunculkan tanggung jawab yang besar untuk secara proaktif mengidentifikasi dan mengurangi masalah keamanan yang berpotensi mengancam jutaan penggunanya," tandas Vincent Weafer, wakil presiden senior McAfee Labs.