Tak semua orang butuh ponsel berbodi tipis, setuju?

Tak semua orang butuh ponsel berbodi tipis, setuju?

Techno.id - Belakangan ini, vendor smartphone tak cuma berlomba-lomba melahirkan gadget berspesifikasi tinggi. Namun, mereka juga saling mengklaim bahwa produknya lebih tipis dari milik kompetitor, bahkan gadget yang dilabeli tertipis di dunia pun sudah wajar. Tipis, sekarang, adalah indikasi modern atau canggihnya sebuah produk teknologi.

Sebenarnya, pentingkah gadget seperti itu bagi konsumen?

Tentu tak sedikit yang setuju, tetapi pasti banyak juga yang kontra. Jika dilihat faktanya, ketipisan sebuah gadget bisa berdampak pada kualitas produk itu sendiri. Tengok saja bagaimana menjamurnya tes kekuatan gadget saat ditekuk begitu produk itu rilis di pasaran, contohnya iPhone 6S Plus yang ditekuk oleh dua pemuda ini. Konsumen zaman sekarang seakan skeptis akan kualitas material di balik tipisnya sebuah handset.

Sebenarnya, ada opsi keunggulan lain yang masih bisa dipamerkan vendor smartphone daripada sekadar dimensi bodi. Bagi konsumen, keunggulan ini pun dinilai cukup krusial. Opsi itu ialah proteksi bodi, penguatan kapasitas baterai, dan fitur tersier yang unik.

Soal proteksi, misalnya, Samsung sudah memulai kampanye ini dengan merilis Galaxy S6 Active. Ponsel versi jantan dari Galaxy S6 itu dianugerahi bodi yang tangguh, seperti tahan air dan tahan gores, sehingga sangat cocok untuk user yang doyan beraktivitas ekstrem atau outdoor. Galaxy S6 Active juga menjanjikan spesifikasi premium, apalagi baterainya berkapasitas 3.500mAh.

(brl/red)