Triwulan tiga 2015, Telkom sudah salurkan dana bergulir Rp 2,6 miliar

Triwulan tiga 2015, Telkom sudah salurkan dana bergulir Rp 2,6 miliar

Techno.id - Selama tiga triwulan 2015, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) wilayah Sulawesi Tengah melaporkan telah menyalurkan dana bergulir senilai Rp 2,6 miliar. Dana tersebut, menurut Telkom, telah diberikan kepada 96 pengusaha mikro kecil dan menengah yang berperan sebagai mitra binaan (MB).

"Kami masih akan membuka kesempatan lagi untuk triwulan ketiga, tetapi kami tidak menetapkan target. Mereka yang memenuhi persyaratan, itulah yang diusulkan ke pusat untuk mendapatkan dana bantuan ini," ujar Marnoto, General Manager PT Telkom Witel Sulawesi.

Marnoto menyebutkan, penyerahan bantuan ini merujuk pada peraturan UU No. 19 Tahun 2003. Isinya, tentang BUMN yang diwajibkan untuk menyumbangkan sebagian laba bersihnya bagi keperluan pembinaan pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat sekitar BUMN.

Dalam pembagiannya, Marnoto mengatakan jika PT Telkom Sulawesi baru menyalurkan bantuan kepada 39 MB yang bergerak di bidang perusahaan sebanyak 24 MB, jasa sebanyak 13 MB, dan industri sebanyak 2MB. Adapun nilai total bantuan yang digelontorkan yakni sebesar Rp 901 juta.

Sementara itu, Manager Humas Resources and Community Development Center (HR-CDC) Telkom Witel Sulawesi, Sahran menjelaskan jika selama triwulan tiga, pihaknya telah menerima permohonan sebanyak 47 kali. Namun, yang disetujui hanya 39 dan selebihnya dinilai tidak memenuhi syarat.

"Nilai bantuan per mitra binaan bervariasi. Ada yang mencapai Rp 50 juta dengan masa pengembalian selama 24 bulan," ujar Sahran.

Di lain pihak, salah seorang pelaku UKM bernama Sriwedari Muslih mengaku telah menerima bantuan dari pihak Telkom sebanyak dua kali. Pertama yakni pada tahun 2014 sebesar Rp 33 juta. Kedua yakni pada tahun 2015 sebesar Rp 52,5 juta.

"Bantuan pertama itu mampu meningkatkan omzet usaha saya sekitar 60 persen, sehingga dana bergulir ini bisa saya lunasi hanya dalam tempo 18 bulan," ujar pedagang yang bergerak di bisnis tupper ware ini tanpa menjelaskan berapa besar omzetnya.

(brl/red)