Seberapa cepat teknologi 4G LTE Advanced dari Smartfren?

Jaringan 4G LTE © 2015 telecomtalk.info
Techno.id - Belakangan, ramai diperbincangkan tentang peluncuran 4G Long Term Evolution (LTE) Advanced dari Smartfren. Jaringan 4G LTE Advanced pertama di Indonesia ini telah diuji coba oleh XL. Hasilnya sungguh mencengangkan, 4G LTE Advanced kabarnya mampu menembus kecepatan hingga 256 Mbps.
Banyak kalangan mengatakan bahwa 4G LTE Advanced dapat menghasilkan kecepatan internet lebih tinggi sehingga pengguna dapat melakukan streaming video HD lebih cepat dari sebelumnya. Hal ini dibenarkan oleh pengamat dari Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi yang mengatakan bahwa setiap teknologi LTE mempunyai tingkatannya masing-masing seperti versi 10, 11, dan Advanced. Tingkatan ini akan selalu meningkat pada tiap versinya.
- Kompetitor akui Smartfren kuat di layanan 4G Telkomsel akui Smartfren Telecom bakal jadi pesaing kuat di ranah layanan 4G.
- 4G LTE mulai dibuka, apa sih bedanya dengan 3G? Sebenarnya tidak satupun yang benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh standar 4G.
- Smartfren optimis jaringan 4G-nya tercepat di Indonesia Smartfren optimis menjadi pelopor penyedia layanan berbasis 4G LTE tercepat di Indonesia.
"Ingat 3G, kan awalnya juga cuma 2 Mbps, kemudian 5 Mbps, ada hsdpa, hspa, hspa++ hingga sampai 45 Mbps. LTE juga begitu, makin meningkat dan meningkat. Jadi, kehadiran LTE itu bertahap, seperti kayak ponsel baru yg makin ke sini makin cepat dengan chipset terbaru," ujar Heru Sutadi, seperti yang dilansir oleh Merdeka (21/8/15).
Walaupun kecepatannya terdengar begitu cepat, namun kenyataannya tidak demikian. Kecepatan yang disebutkan vendor sekian Mbps merupakan kecepatan jika penggunanya sedikit, tetapi begitu penggunanya banyak akan semakin mengecil.
"Seperti di warnet lah, kalau hanya ada kita penggunanya cepat sekali akses, begitu 20 orang yang masuk dan juga pakai, kecepatannya drop," tambahnya.
Pengamat dan praktisi IT, Onno W. Purbo juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, data via mobile, teknologinya akan berusaha secara otomatis memakai kecepatan tinggi jika ada empat hal berikut, jarak user dekat ke Base Transceiver Station atau BTS, tidak ada gangguan, user satu-satunya di BTS tersebut, dan alokasi kanal yang lebar dari pemerintah.
"Nah, kalau empat hal tersebut tidak terpenuhi maka kecepatan akan turun. Masalahnya, setahu saya sih alokasi kanal-nya per operator gak gede hanya cuma sekitar 10-15 MHz-an/operator. Itu pun harus dibagi sekitar 5 MHz/BTS/operator artinya kecepatan maksimal cuma sekitar 5-10 Mbps saja! Itu kalau dipakai sendirian kalau dipakai ramai-ramai ya dibagi lagi sama jumlah user yang pakai per BTS-nya," jelas Onno W. Purbo.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini