Laba tumbuh 10 persen, XL klaim ini berkat kebijakan transformasi

Laba tumbuh 10 persen, XL klaim ini berkat kebijakan transformasi

Techno.id - PT XL Axiata membukukan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar rp2,2 triliun pada triwulan ketiga tahun 2015. Operator seluler tersebut mengklaim capaian laba sebelum EBITDA ini meningkat 10 persen dari periode yang sama di tahun 2014 lalu.

"Peningkatan terutama sebagai dampak positif dari kebijakan menyangkut penataan basis pelanggan untuk lebih fokus pada pelanggan yang lebih menguntungkan selain juga meningkatkan profitabilitas portofolio produk," jelas Dian Siswarini, Presiden Direktur XL.

Dian menambahkan, agenda kebijakan transformasi yang telah diluncurkan sejak April 2015 ini menunjukkan hasil yang positif dan sesuai dengan harapan. "Kami akan terus fokus untuk menjalankan seluruh agenda kebijakan transformasi tersebut untuk memperkuat bisnis kami di masa mendatang," ujar Dian.

Seperti dilaporkan oleh Antara (28/10/15), traffic data XL pada kuartal ketiga 2015 tercatat tumbuh 52 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan total pengguna data 20 juta atau 49 persen dari total basis pelanggan. Pertumbuhan smartphone pun juga telah berhasil mendorong penggunaan layanan data di Indonesia, termasuk layanan data XL.

Berkat penetrasi smartphone yang kian tumbuh ini, pengguna layanan XL tercatat meningkat sebesar 39 persen dari keseluruhan pelanggan per akhir September 2015. Bahkan, pengguna smartphone dengan layanan data dari XL tercatat tumbuh setiap tahunnya hingga 7 persen dan telah mencapai 15,6 juta pengguna.

Saat ini, XL tercatat telah memiliki 56.300 BTS yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendukung layanan data terutama di jaringan 4G LTE. Untuk meningkatkan infrastruktur tersebut, XL dilaporkan telah membelanjakan Rp3 triliun belanja modal dengan dana internal hingga triwulan I 2015.

Selain itu, pada September 2015 total utang XL tercatat menurun menjadi Rp27 triliun dari Rp30,4 triliun pada periode yang sama di tahun 2014. Sementara itu, untuk periode September pihak XL mencatat kerugian bersih sebesar Rp506 miliar yang disebabkan oleh forex sebagai dampak penguatan dollar. Untuk menyesuaikan dampak tersebut, XL dilaporkan akan mencatat laba bersih yang dinormalisasi sebesar Rp74 miliar.

(brl/red)