Hutang XL dalam USD yang tak di-hedge telah lunas

Hutang XL dalam USD yang tak di-hedge telah lunas

Techno.id - Minggu lalu, PT XL Axiata Tbk baru saja membayar pinjamannya sebesar USD 150 juta (sekitar Rp2 triliun) pada Bank UOB dan Bank Standard Chartered. Hari ini (27/10/15), operator telekomunikasi nasional terkemuka itu kembali mempercepat pelunasan pinjaman dari Royal Bank of Scotland (RBS). Besarnya pelunasan itu ialah USD 100 juta (sekitar Rp1,35 triliun) dan dananya didapat dari pencairan pinjaman sebesar Rp1,5 triliun dari Bank Sumitomo Mitsui Indonesia.

Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL, memaparkan bahwa strategi ini bertujuan untuk mengurangi beban perusahaan. Ini juga adalah bagian dari Agenda Transformasi yang sedang dijalankan, yakni yang bertujuan untuk secara proaktif memperkuat posisi keuangan perusahaan melalui rangkaian Inisiatif Pengelolaan Neraca Keuangan yang mencakup pengurangan resiko terhadap pergerakan nilai tukar mata uang asing.

"Oleh sebab itu, dengan penyelesaian semua pinjaman dalam US Dollar yang tidak di-hedge, kami berharap beban perusahaan menjadi berkurang, dan dapat mendukung kinerja XL ke depan," terang Dian, seperti dikutip dari Merdeka.com (27/10/15).

Terhitung sejak September lalu, XL pun sudah melunasi hutang dengan total senilai USD 580 juta (sekitar Rp7,9 triliun).

"Dengan demikian, hingga saat ini, seluruh pinjaman eksternal yang dimiliki oleh XL dalam USD yang tidak di-hedge telah dilunasi dan XL hanya memiliki pinjaman eksternal dalam US Dollar yang telah di-hedge hingga saat jatuh tempo," imbuhnya.

(brl/red)