Windows 11 bakal mendapatkan pembaruan yang tidak memerlukan reboot

Windows 11 bakal mendapatkan pembaruan yang tidak memerlukan reboot

Techno.id - Kabarnya Windows 11 dapat segera menjalankan pembaruan tanpa me-reboot. Rumor ini muncul karena Microsoft telah membuat pratinjau. Kabar ini bocor setelah Zac Bowden dari Windows Central, yang pertama-tama melihat bahwa Windows 11 preview build 26058, di saluran Canary dan Dev, baru-baru ini diperbarui dengan perubahan yang menarik.

Menurut Bowden, Microsoft mendorong pembaruan untuk penguji yang tidak melakukan apa-apa dan hanya dirancang untuk menguji jalur servis Windows 11, versi 24H2. Bagian kuncinya adalah Microsoft mengaktifkan Virtualization Based Security (VBS) yang mungkin tidak mengalami restart saat menginstal pembaruan.

Nah menjalankan pembaruan tanpa memerlukan reboot dikenal dengan istilah hot patching dan metode ini yang jelas jauh lebih nyaman bagi pengguna karena dapat direalisasikan dalam pembaruan besar berikutnya untuk Windows 11 akhir tahun ini (24H2).

Bowden pun membeberkan perincian lebih lanjut, dan mengamati hot patching untuk pembaruan kumulatif bulanan bagi Windows 11. Menurutnya peningkatan yang lebih besar (seperti 24H2) tidak akan diperbaiki, karena jelas ada terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mewujudkannya.

Bowden menjelaskan lebih lanjut bahwa tidak setiap pembaruan kumulatif akan diterapkan tanpa reboot. Ini karena hot patching menggunakan pembaruan baseline, yang dapat ditambal di atasnya, tetapi model baseline tersebut perlu diperbarui setiap beberapa bulan. Tampaknya Microsoft merencanakan sesuatu berdasarkan pengujian yang sedang berlangsung, yang secara khusus menyebutkan 24H2.

Sebagai informasi, hot patching adalah opsi yang sudah digunakan dengan Windows Server, dan juga konsol Xbox, jadi masuk akal jika Microsoft ingin menggunakan teknologi tersebut untuk memberi manfaat bagi pengguna Windows 11. Bowden yakin skenario yang mungkin terjadi adalah pembaruan kumulatif triwulanan yang memerlukan reboot, diikuti dengan hot patch di antaranya.

Dengan kata lain, pengguna akan mendapatkan pembaruan yang sarat reboot pada Januari diikuti dua pembaruan kumulatif yang ditambal pada Februari dan Maret yang dapat diselesaikan dengan cepat tanpa perlu reboot. Kemudian, pembaruan kumulatif April akan membutuhkan reboot, tetapi Mei dan Juni tidak, dan seterusnya.

Seperti yang disebutkan, pembaruan tahunan tentu saja tidak akan ditambal dengan cepat, dan perbaikan keamanan out-of-band juga tidak akan dilakukan. Karena pembaruan tanpa reboot bergantung pada patch dasar tersebut. Pembaruan ini kabarnya akan menjadi fitur yang cukup keren untuk pengguna Windows 11, karena menghilangkan kebutuhan untuk melakukan boot ulang.

(brl/red)