Viral modus penipuan 'undangan pernikahan pakai file APK' di WhatsApp, curi data hingga bobol rekening

foto ilustrasi: unsplash.com
Techno.id - Viral di media sosial, modus penipuan siber melalui aplikasi WhatsApp. Modus penipuan tersebut memanfaatkan pesan undangan pernikahan melalui aplikasi WA. Melansir dari Instagram @satreskrimtulungagung, Sabtu (28/1) belum lama ini telah terjadi penipuan yang dilakukan melalui aplikasi WhatsApp yang berpotensi bobol rekening korban. Pada unggahan lain, viral postingan akun Twitter @txtfrombrand juga menyertakan bukti screenshot sebagai modus penipuan siber serupa.
- Mewaspadai 5 modus penipuan online yang sering terjadi di WhatsApp Banyaknya penipu pada WhatsApp membuat beberapa pengguna merasa khawatir.
- Penipuan siber modus kurir paket kirim file APK, bikin saldo m-Banking bisa ludes Penipu mulanya mengaku sebagai kurir dan mengirimkan file format APK atau aplikasi via WA.
- 5 Cara mudah agar WhatsApp tak mudah dibobol Agar terhindar dari penipuan melalui WhatsApp.
foto: Twitter/@txtfrombrand
Dalam unggahan tersebut, file APK yang diunduh di aplikasi WA bisa mengambil data korban hingga membobol rekening dengan mengintip User ID dan password.
View this post on Instagram

Curi data hingga bobol rekening.
"Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan klik / diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING". keterangan @satreskrimtulungagung di akun Instagram, Jumat (27/1).
Aplikasi yang dikirimkan via WA tersebut mencurigakan, dan berpotensi terjadi peretasan data. Namun selayaknya aplikasi pada umumnya, software tersebut tidak akan dapat berjalan dengan normal jika orang yang menginstalnya tidak memberikan perizinan apapun. Bukan tanpa alasan, jika sebuah aplikasi yang diinstal tidak mendapat akses perizinan, tentu software tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.
Namun jika aplikasi tersebut sudah terinstal, tentunya akan ada beberapa indikasi yang mencurigakan. Dalam beberapa kasus, tak sedikit layar smartphone yang bergerak sendiri. Pasalnya, sistem kerja dari aplikasi pembobol tersebut pada dasarnya sama seperti mirroring app. Akan ada orang yang menggerakkan layar smartphone korban melalui perangkat lain. Namun ada juga jenis aplikasi pembobolan dengan cara beroperasi di belakang layar.
Untuk mengatasi masalah tersebut, setiap pengguna WA yang terlanjur membuka dan mengunduh sebuah aplikasi, segera hapus aplikasi tersebut. Jangan asal langsung hapus, nonaktifkan terlebih dahulu semua perizinan yang diperlukan. Dengan menonaktifkan semua perizinan yang ada, aplikasi yang akan dihapus tentu sudah tidak bisa mengakses data yang ada pada sebuah smartphone.
[crosslink_1]
"Diduga file yang dikirimkan oleh pelaku dan klik / diunduh oleh korban tersebut adalah exploit yang berjalan dilatar belakang untuk mengambil data korban (seperti aplikasi perbankan yang dibuka oleh korban lalu mengintip user ID dan password), atau istilah dalam dunia hacking disebut SNIFFING". keterangan @satreskrimtulungagung di akun Instagram, Jumat (27/1).
Aplikasi yang dikirimkan via WA tersebut mencurigakan, dan berpotensi terjadi peretasan data. Namun selayaknya aplikasi pada umumnya, software tersebut tidak akan dapat berjalan dengan normal jika orang yang menginstalnya tidak memberikan perizinan apapun. Bukan tanpa alasan, jika sebuah aplikasi yang diinstal tidak mendapat akses perizinan, tentu software tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar.
Namun jika aplikasi tersebut sudah terinstal, tentunya akan ada beberapa indikasi yang mencurigakan. Dalam beberapa kasus, tak sedikit layar smartphone yang bergerak sendiri. Pasalnya, sistem kerja dari aplikasi pembobol tersebut pada dasarnya sama seperti mirroring app. Akan ada orang yang menggerakkan layar smartphone korban melalui perangkat lain. Namun ada juga jenis aplikasi pembobolan dengan cara beroperasi di belakang layar.
Untuk mengatasi masalah tersebut, setiap pengguna WA yang terlanjur membuka dan mengunduh sebuah aplikasi, segera hapus aplikasi tersebut. Jangan asal langsung hapus, nonaktifkan terlebih dahulu semua perizinan yang diperlukan. Dengan menonaktifkan semua perizinan yang ada, aplikasi yang akan dihapus tentu sudah tidak bisa mengakses data yang ada pada sebuah smartphone.
RECOMMENDED ARTICLE
- Viral modus penipuan 'undangan pernikahan pakai file APK' di WhatsApp, curi data hingga bobol rekening
- 25 Penampakan tak terduga orang main game, tingkah lucunya bikin ketawa
- 15 Penampakan lucu pakai ponsel Nokia untuk berbagai keperluan, multifungsi dan tahan banting
- 15 Potret random orang nonton TV ini kocak banget, bikin mules nahan tawa
- 21 Penampakan kocak tertangkap kamera Google Street View, bikin auto nyengir
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini