Tombol 'Like' di Facebook bisa saja adalah wujud kebohongan
Techno.id - Apakah Anda memahami maksud dari tombol "Like" atau "Suka" di Facebook? Ikon berbentuk jempol mengacung itu diciptakan oleh Facebook sebagai bentuk umpan balik positif antar pengguna. Dalam halaman petunjuk penggunaan resminya, Facebook juga menambahkan jika "jempol" yang dibagikan oleh user-nya dapat menandakan kepedulian, yang diyakini bisa berbentuk empati atau simpati virtual. Namun faktanya, tak semua Like yang muncul berarti demikian.
Nyatanya, di dalam platform buatan Mark Zuckerbeg tersebut, pendusta rentan berkeliaran. Anggapan tersebut ditulis oleh LiveScience (24/7/14) sesuai dengan argumen dari Larry Rosen, seorang profesor di bidang psikologi dari California State University, Amerika Serikat. Menurutnya, selalu ada saja pengguna yang memberikan Like tanpa memiliki niat untuk menyampaikan intensi baik atau sekadar memberikan dukungan moril. Terkadang, mereka memberikan Like karena mereka pikir hal tersebut seharusnya dilakukan, meski status, foto, ataupun video tersebut tidak mereka sukai.
"Dari belakang layar, Andalah yang menentukan kejujuran apa yang ingin disampaikan atau ditinggalkan," tambah Rosen.
Namun, Rosen beranggapan bahwa jenis kebohongan ini termasuk sebagai white lie. Ya, bentuk kebohongan seperti di atas kerap dilakukan juga oleh kebanyakan orang di dunia nyata dan masih dinilai wajar. Pasalnya, intensi dari orang yang mengungkapkan "kebohongan putih" ini tidak buruk dan cenderung ingin menyenangkan orang lain. Oleh karena itu, sejelek apa pun motif yang mendasari Anda saat memberikan tombol Like, apabila yang bersangkutan tidak mengetahui secara pasti motif tersebut, maka hubungan Anda kemungkinan tidak akan rusak. Bahkan, ada peluang malah semakin erat.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda termasuk user yang sering memberikan jempol yang tulus?