Soal revisi UU, Pengamat: Jangan salahkan Ojek online

Ilustrasi ojek online © 2015 finance.yahoo.com
Techno.id - Beberapa bulan belakangan memang banyak dikabarkan masalah antara ojek online dan ojek pangkalan, dan belum lama ini malah muncul sebuah wacana untuk merevisi Undang-undang (UU) transportasi hanya untuk melegalisasi layanan ojek online. Sehingga, wacana tersebut juga ditentang oleh berbagai pihak.
Bagi mereka yang menentang, memiliki alasan mendasar yang merujuk pada UU No.22 Tahun 2009 dan PP no 74 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa kendaraan bermotor roda dua tidak diatur dalamnya. Pasalnya, aspek keamanan dan keselamatan penumpang tidak bisa menjadi jaminan kendaraan roda dua.
- Tak setuju ojek online dilarang, ini langkah Presiden Jokowi Hingga saat ini, regulasi seputar ojek online ini masih akan ditinjau kembali. Lalu apa kata Jokowi menanggapi peristiwa ini?
- Berada di puncak kejayaan, aplikasi Go-jek diterpa banyak kontroversi Aplikasi Go-jek sedang dihantam kontroversi terkait Undang-Undang tentang angkutan umum orang dan barang.
- Mengapa Go-Jek bisa tumbuh besar dan pesat seperti sekarang? "Berkaca dari Go-Jek, masyarakat menginginkan akses transportasi yang praktis dan efisien."
Dilansir oleh Merdeka.com (08/08/15), Menurut pengamat ICT dari Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, perkembangan zaman dan teknologi tak bisa dibendung sehingga muncul ide-ide bisnis baru yang berlatarbelakang kebutuhan pasar.
"Terkait layanan transportasi ojek online jangan salahkan jika perkembangan teknologi informasi mempengaruhi perubahan gaya hidup bertransportasi, termasuk kehadiran Gojek, GrabBike dan lain sebagainya," dikutip dari Merdeka.com (08/08/15).
Dirinya paham betul jika moda transportasi seperti ojek online tak diatur dalam UU, namun fakta keberadaannya membawa manfaat bagi masyarakat di kota-kota yang sering terjadi kemacetan.
"Walaupun memang UU tidak menyebutkan keberadaan transportasi motor, diakui atau tidak ini memberikan kemudahan masyarakat untuk bekerja, pergi ke sekolah," ujarnya.
Ia juga menambahkan dengan sedikit sindiran untuk pihak-pihak yang bicara soal aturan ini.
"Ini yang kemudian muncul ketidaksamaan dalam cara pandangnya, sehingga berimbas saat ada inisiatif baru disalahkan. Harusnya mereka dibina, diberikan asuransi, dan yang biasa mangkal juga bisa bikin aplikasi lain dari yang sudah ada," ungkapnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Belum banyak perempuan mahir di bidang ini, padahal digaji besar
- Ingin manjakan bayi, gunakan stroller futuristik ini
- Alat ini akan memblok notifikasi ketika Anda sedang sibuk
- Kini, drone juga bisa dipakai untuk meretas komputer melalui Wi-Fi
- Waspada, kini hacker bisa membuka pintu mobil dan garasi dengan mudah!
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini