Mengenal Radia Perlman, penemu sistem STP yang dijuluki si Ibu Internet

-
Dengan kata lain STP berfungsi untuk memastikan jaringan tetap tersusun rapi dalam aktivitas apapun dan memastikan data tersampaikan di manapun pengguna menginginkannya. Sistem STP telah membantu untuk menghilangkan pengulangan koneksi ketika ingin mengganti jaringan, sistem ini pun masih diadaptasi sampai sekarang untuk mendukung kelancaran internet.
- 14 Orang ini berhasil mengubah nasib hidupnya berkat teknologi Kamu pun bisa belajar dari pengalaman yang mereka lakukan.
- Pengrajin daur ulang mulai rasakan keuntungan internet.org Program ini adalah hasil kolaborasi antara Facebook dan Indosat.
- CEO anyar XL Axiata tetapkan program "Sisternet", tepatkah? Seharusnya sih langkah ini bisa berjalan dengan baik. Semoga saja eksekusinya matang dan sukses nantinya.
Lahir pada tahun 1952 di Portsmouth, Virginia Amerika Serikat, Perlman menghabiskan masa kecilnya di New Jersey. Ia melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Massachusetts (MIT) dan mendapatkan gelar SB pada tahun 1973 dan SM pada tahun 1976 di bidang matematika. Setelah itu, Perlman juga mendapat gelar PhD di bidang ilmu komputer pada tahun 1988 dari institusi yang sama.
Pada masa itu, perempuan yang mengenyam pendidikan di bidang teknologi masih dapat dihitung jari. Perlman termasuk pada deretan tokoh perempuan yang paling berpengaruh di bidang teknologi.
Ia menemukan sistem STP saat sedang bekerja di perusahaan Digital Equipment Corp di awal tahun 1980-an. Setelah mengundurkan diri pada tahun 1993, Ia kemudian berpindah ke perusahaan Sun Microsystems. Di perusahaan inilah ia memfokuskan diri untuk mengebangkan STP agar menjadi sistem yang lebih stabil dan lebih optimal ketika menghubungkan jaringan.
Sepanjang kariernya, Perlman telah berhasil meraih setidaknya 80 hak paten, di mana 40 diantaranya didapatkan saat ia sedang bekerja di perusahaan Sun Microsystems. Pada tahun 2007, ia dinobatkan sebagai seorang “Distinguished Engineer” atau insinyur terkemuka.
Ia sempat menjadi profesor di Harvard University dan The University of Washington serta menulis 2 buku tentang teknologi. Pada tahun 2004, ia juga dinobatkan sebagai Inventor of The Year oleh Silicon Valley Intellectual Property Law Association dan masuk dalam daftar 20 tokoh paling berpengaruh di bidang teknologi informasi.
RECOMMENDED ARTICLE
- eSIM XL Axiata resmi hadir di Indonesia, ini cara beralih dari kartu perdana fisik dan membelinya
- 7 Tips menghemat kuota internet biar nggak menguras kantong, batasi penggunaan data
- 8 Cara sederhana merawat baterai lithium-ion di smartphone Android
- 5 Cara aman berinternet di smartphone, jaga data pribadi agar tidak kena phising
- Indosat berkolaborasi dengan ZTE kembangkan jaringan transport dan akses 5G generasi baru di Indonesia
HOW TO
-
Bukan matikan HP, ini 5 cara efektif dinginkan HP yang overheat mendadak biar nggak rusa
-
5 Penyebab notifikasi HP sering telat masuk dan solusinya, terbaru 2025
-
Cara terbaru navigasi Windows 11 tanpa mouse, penyelamat di kala rusak dan deadline menghantui
-
Cara terbaru memunculkan keyboard virtual di Windows 11, penyelamat di kala darurat
-
5 Kegunaan terbaru Google Form 2025, jarang dilirik ternyata berguna banget!
TECHPEDIA
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16