Kuatnya dolar tak pengaruhi daya beli smartphone di Indonesia
Techno.id - Sejumlah sektor, tak bisa dipungkiri, mengalami pengaruh akibat menguatnya dolar Amerika Serikat belakangan ini. Akan tetapi, Djatmiko Wardoyo, menilai fluktuasi dolar itu tak mempengaruhi pembelian ponsel, terutama ponsel pintar.
Alasannya sederhana, yakni karena variasi produk smartphone lebih banyak dan secara kualitas smartphone dari Tiongkok tak kalah dengan produk dari merek besar.
"Banyak pilihan untuk ponsel dengan harga terjangkau merek-merek asal Taiwan dan Tiongkok yang memiliki ragam fitur dan kualitas tidak kalah dengan merek-merek ternama lainnya," kata pria yang menjabat sebagai Direktur Marketing dan Komunikasi PT Erajaya Swasembada itu.
Seperti dilansir oleh Antara (27/08/15), Djatmiko memperkuat argumennya dengan menyajikan fenomena bahwa smartphone saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak seperti laptop atau PC, yang biasanya dibeli hanya saat yang lama sudah rusak, pengguna smartphone lebih sering mengganti perangkatnya, meski kondisinya masih bagus.
Erajaya Swasembada, yang sudah dikenal sebagai perusahaan ritel dan distributor perangkat elektronik terkemuka di Tanah Air, pun siap memfasilitasi permintaan pasar yang tinggi itu. Menurut Djatmiko, Erajaya sudah berencana untuk menambah jaringan ritel 10 megastore untuk memperkuat pangsa pasar menjadi 40 persen di akhir tahun ini.
RECOMMENDED ARTICLE
- Smartphone Android makin banyak terjual, tapi pangsa pasarnya turun
- Kini terpuruk, pengguna Windows Phone diprediksi akan segera tumbuh
- Masa keemasan smartphone Android sudah lewat?
- Sasar negara berkembang, mantan petinggi Apple rilis ponsel Android
- Ternyata ponsel memiliki 18 kali lipat bakteri dibanding toilet