Kemkominfo bantah kehadiran Polisi Internet dan big data cyber

Ilustrasi pencurian data © 2015 paymentweek.com
Techno.id - Belakangan, isu terkait pembentukan Polisi Internet dan adanya big data cyber yang menyedot data pengguna di Indonesia begitu cepat tersebar dan membuat masyarakat was-was. Namun, isu itu ternyata telah dikonfirmasi oleh pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai kabar burung semata.
"Bahwa informasi tersebut [Polisi Internet dan big data cyber] tidak benar dan hanya hoax yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Kepala Humas dan Pusat Informasi Kemkominfo, Ismail Cawidu, pada Antara (26/10/15).
Menurutnya, Kemkominfo telah berkoordinasi dengan instansi terkait. "Dan fakta yang ada menegaskan bahwa sistem sebagaimana dimaksud dalam 'hoax' tidak diterapkan di pemerintahan Indonesia," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan dari Ismail, big data hanyalah teknologi pengolah data yang umum dipakai, baik di korporasi maupun pemerintahan. Penggunaannya pun sudah dibatasi oleh undang-undang, di antaranya UU Informasi dan Transaksi Elektronik, UU Keterbukaan Informasi Publik, UU Perbankan, dan UU Perlindungan Konsumen.
Memang, aktivitas penyadapan juga diterapkan di Indonesia. Namun hal itu cuma dilakukan untuk kepentingan penegakan hukum sesuai ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tetap menghormati HAM.
Dalam isu yang telah tersebar itu, Polisi Internet dikatakan bakal mengawasi dan menyelidiki terhadap aktivitas masyarakat Indonesia yang berhubungan dengan pengeditan info, gambar, maupun foto dari pimpinan negara, simbol negara serta lambang negara. Sementara kehadiran Big Data Cyber Security Indonesia dirumorkan akan merekam secara otomatis segala percakapan user di dunia maya, baik itu melalui WhatsApp, BBM, SMS, dan platform lain.
RECOMMENDED ARTICLE
- Menkominfo: Masalah Indonesia bisa dipecahkan lewat startup
- Tanggapan vendor terkait peluncuran ponsel 4G di bawah Rp 1 juta
- Menkominfo: Akan ada smartphone 4G di bawah satu jutaan
- Pemerintah akan berbincang dengan diaspora Indonesia di Google
- Tahun depan, Kemkominfo beri pelatihan TIK pada PNS Timor Leste
HOW TO
-
Cara terbaru mentransfer pesan WhatsApp dari iOS ke Android, ternyata gampang banget di 2025 ini
-
Trik jitu bersihkan port audio iPhone dari debu tanpa merusak, ternyata segampang ini
-
Cara terbaru buka dan mengonversi file gambar HEIC ke JPEG di Windows 10 atau 11, gampang ternyata
-
Cara terbaru buka WhatsApp saat bermain game tanpa menutup aplikasi, ini fitur yang dibutuhkan
-
Cara mengunci chat WhatsApp (WA) dengan fingerprint atau screenlock, biar rahasia tetap aman
TECHPEDIA
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang