Kejahatan online bisa timbulkan efek psikologis bagi korban

Ilustrasi kejahatan online © 2015 techno.id
Techno.id - Maraknya kejahatan online memberikan dampak tersendiri kepada korbannya. Hal tersebut diperkuat dalam survei yang dirilis Norton oleh Symantec bahwa sebanyak 42 persen pengguna internet telah mengalami sendiri kejahatan cyber dalam satu tahun terakhir.
Choon Hoon Chee, Director Asia Consumer Business, Norton by Symantec mengatakan, “Penjahat cyber tidak menyerah. Mereka menggunakan teknik yang semakin canggih untuk mencuri informasi pribadi konsumen, seperti password, informasi kontak, dan otentifikasi perbankan untuk mengisi pundi-pundi mereka.”
Lebih lanjut, diungkapkan Chee bahwa saat ini hacker melakukan pelbagai cara untuk bisa menembus pertahanan pengguna untuk mengambil data-data berharga. “Lewat sosial media, email atau cara lainnya digunakan untuk mengetahui informasi penting pengguna.”
- 40 Persen data pribadi pengguna layanan online di Asia Pasifik bocor laporan ini mendapati bahwa lebih dari seperlima pengguna masih dengan sukarela membagikan privasi mereka
- Bagaimana mengatasi depresi di era media sosial? Kita harus menjadi warga internet yang cerdas.
- Siapa bilang bisnis kecil di Indonesia bebas dari cybercrime? Dari laporan Symantec, serangan terhadap Usaha Kecil dan Menengah (UKM) malah sangat potensial.
Generasi Millenial yang lahir di era digital rentan terkena risiko kejahatan karena lemahnya pertahanan dan ternyata sebanyak 47 persen orang mengaku telah berbagi password serta aktivitas online lainnya yang berisiko. Sementara itu, generasi Baby Boomers atau generasi atas yang dianggap kurang melek teknologi lebih aman dalam melakukan aktivitas online yang tercatat hanya 19 persen.
Dampak akan kejahatan online juga turut merugikan dari segi materi, konsumen Indonesia kehilangan sekitar 33 jam waktunya selama satu tahun terakhir untuk berurusan dengan dampak dari kejahatan online dan uang senilai Rp7,6 juta per korban dengan akumulasi sebesar Rp194,6 miliar. Selain materi, Chee mengungkapkan bahwa korban kejahatan cyber akan merasakan menimbulkan efek psikologis dengan persentase 52 persen merasa marah.
Banyaknya kejahatan cyber yang membidik perbankan juga membuat 82 persen responden mengatakan akan merasa terpukul jika informasi keuangan pribadi mereka bocor. Sebanyak 64 persen responden percaya bahwa melakukan aktivitas online yang berisiko kehilangan identitas bisa menimbulkan stress.
Choon Hoon Chee, Director Asia Consumer Business, Norton by Symantec
© 2016 techno.id/Indah Pertiwi
RECOMMENDED ARTICLE
- Begini cara menghindari aplikasi palsu internet banking di Android
- Tips agar ponsel Anda aman dari malware serta hacker
- Waspadalah, pengguna Netflix jadi sasaran kejahatan cyber
- Banyak malware, usahakan jangan unduh aplikasi dari app store berikut
- Waspada, 20 persen bank di Indonesia berisiko terserang trojan Tinba!
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini