Waspadalah, pengguna Netflix jadi sasaran kejahatan cyber

Waspadalah, pengguna Netflix jadi sasaran kejahatan cyber

Techno.id - Netflix baru saja meluncurkan layanan streaming secara global. Layanan tersebut saat ini telah merambah di lebih dari 190 negara di seluruh dunia. Penyebaran Netflix yang semakin meluas ini nampaknya dimanfaatkan para penjahat cyber untuk mengeruk keuntungan.

Menurut Symantec (11/2/2016), banyak malware yang sedang mengincar pengguna Netflix. Malware ini menyamar sebagai file Netflix. Jika pengguna membuka file tersebut, maka mereka akan diarahkan ke beranda Netflix (biar tak curiga), kemudian secara diam-diam, file ini akan mengunduh Banload.

Banload sendiri merupakan salah satu trojan yang akan mencuri informasi perbankan dari komputer pengguna. File yang menyamar sebagai Netflix tadi tidak berasal dari perusahaan Netflix. File berbahaya ini kemungkinan didownload sendiri oleh pengguna dari iklan palsu yang memberikan penawaran gratis dan murah untuk mengakses Netflix.

Waspadalah, pengguna Netflix jadi sasaran kejahatan cyber

Iklan palsu Netflix
2016 symantec.com/symantec.com

Cara kerja penjahat cyber ini juga tak berbeda dengan kebiasaan hacker lain. Mereka akan memancing pengguna untuk masuk ke beranda Netflix palsu. Kemudian, karena pengguna tidak tahu, mereka dengan santainya log in ke Netflix palsu dan memasukkan sejumlah informasi pribadi, rincian kartu kredit, dan lain-lain.

Kalau sudah seperti ini, para penjahat cyber dapat dengan mudah mengeruk uang dan mencuri informasi-informasi penting milik pengguna. Pintarnya lagi, terkadang para penjahat cyber akan menyarankan agar pengguna tidak mengganti password dengan dalih aplikasi Netflix tidak akan dapat digunakan jika password diganti. Padahal, kalau pengguna mengganti password, maka mereka akan diberikan peringatan bahwa mereka sedang diretas.

Jadi, intinya pengguna tidak boleh terlalu percaya dengan iklan-iklan yang memberikan akses gratis ke Netflix. Pengguna juga disarankan lebih sering mengganti password agar akun mereka aman dari serangan cyber.

(brl/red)