Kaskus bermimpi bisa jadi perusahaan go-public

Ken Dean Lawadinata, CEO, dan Andrew Darwis, co-founder Kaskus © 2015 Muvila
Techno.id - Perusahaan rintisan alias startup teknologi belakangan banyak lahir di Indonesia. Pertumbuhan jumlah starup di tanah air ternyata berjalan beriringan dengan semakin banyaknya investor baik perseorangan maupun kongsi melalui venture capital.
Jumlah investor yang makin banyak itu dijadikan peluang bagi startup untuk mendapatkan pendanaan supaya bisa mengembangkan bisnisnya. Menghitung nilai perusahaan atau valuasi akhirnya sering dilakukan startup supaya bisa mendapat investasi dari berbagai investor.
-
CCO Kaskus: Kami perlu effort lebih untuk saingi Facebook dan Google Andrew Darwis, CCO Kaskus bagi cerita pencapaian dan rencana masa depan perusahaan yang didirikannya bersama dengan Ken Dean Lawadinata.
-
Dari 5 startup yang diinvestasi East Ventures, satu mati CEO East Ventures: "Kesuksesan startup di Indonesia ada pada founder, bukan pada investor"
-
Mimin Kaskus ikutan ngomong soal rencana pajak cuma-cuma "Pada dasarnya kami mendukung rencana Pemerintah terkait pajak..."
Andrew Darwis, Co-Founder dan Chief Community Officer (COO) Kaskus menganggap aktivitas valuasi yang sering dilakukan startup Indonesia merupakan dua sisi mata pisau yang bisa berdampak positif dan negatif bagi pelaku bisnisnya.
"Sebenernya, ada bagus dan ada jeleknya ya. Bagusnya pasti beda waktu zaman kita tahun 2008 ya. Dulu masih sedikit yang mau menggelontorkan dananya. Kalau sekarang kan pasti gampang banget nih. Sudah ada angel Investor, ventura capital dan lain sebagainya lah, ujarnya.
Pria yang akrab disapa Mimin oleh pengguna Kaskus itu mengungkapkan valuasi dan menerima investasi bisa mempercepat pertumbuhan perusahaan karena sokongan dana yang cukup besar. Traveloka dan Go-Jek disebutkan jadi contoh startup sukses dalam memanfaatkan investasi yang diterimanya.
Tapi kalau ini gak jalan, terus mati akhirnya imbasnya orang jadi takut ya. Kalau sekarang nih, Traveloka ya bisa dibilang sudah unicorn nih, tapi kan sebenarnya value itu gede tapi gak tahu bakalan profit apa gak. Ini yang sebenernya agak takut nih. Go-Jek juga iya. Valuasinya gede banget, tapi mereka kan masih subsidi. Tapi kalau startup memang harus seperti itu sih. Menjual mimpi, jelas Andrew.
Soal valuasi, Andrew mengaku perusahaannya sekarang ini lebih mengincar ke arah go-public dan menghimpun dana lebih besar. Namun, keinginannya tersebut saat ini masih berada dalam tahapan pertimbangan sebelum kemudian mengambil langkah Kaskus Go-Public.
"Kalau kita sih ke arah IPO itu, masih 50:50 ya. Karena mereka dari group sendiri bilang, mereka belum butuh duit. Nanti kalau butuh duit, minta papanya. Hahahaha Tapi kita lihat situasilah, kalau kemungkinan bisa IPO, ya bagus juga ya. Soalnya kan belum ada perusahaan Indonesia yang dotcom itu masuk ke bursa saham. Harusnya memang ada yang benar dotcom perusahaan asal Indonesia yang bisa breakthrough itu, tandas Andrew.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Panduan lengkap cek Bansos Kemenkos 2025 lewat HP, ternyata gampang
-
5 Cara cek plagiasi esai dengan ChatGPT, mudah dan cepat tanpa rasa khawatir.
-
Komdigi Luncurkan Wi-Fi 6E dan Wi-Fi 7 di Indonesia, ngebut sampai 4 Gbps
-
5 Prompt ChatGPT paling manjur untuk selesaikan PR matematika, ternyata gampang!
-
5 Langkah praktis menggunakan ChatGPT di HP untuk tugas sekolah, sekali klik langsung selesai
TECHPEDIA
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
-
Google Doodle rayakan tahun ular dengan permainan klasik tempo dulu, kamu pasti pernah main
-
Iphone 5 sampai 6 bakal nggak bisa pakai WhatsApp, kok bisa?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Waspada, undangan pernikahan palsu lewat HP ini berisi virus berbahaya
-
Bocoran Smartphone Samsung layar lipat tiga, dari HP kecil jadi tablet layar lebar
-
Israel pakai spyware serang WhatsApp, targetkan lebih dari 100 jurnalis dan aktivitis
-
Google Doodle rayakan tahun ular dengan permainan klasik tempo dulu, kamu pasti pernah main