Jadi CEO startup harus punya gelar akademis?

Ilustrasi CEO © 2015 fastcompany.net
Techno.id - Menurut Anda, hal apa yang bisa membuat seseorang menjadi CEO yang baik? Sudah barang pasti, pertanyaan semacam ini akan melahirkan jawaban yang beragam. Namun satu hal yang rasanya layak diamini bersama, bahwa untuk menjadi seorang CEO, gelar akademis bukanlah harga mati.
Di luar sana, ada banyak CEO di industri teknologi informasi yang gagal menggapai gelar akademis atau menuntaskan masa sekolahnya. Bill Gates, Mark Zuckerberg, dan Steve Jobs hanya segelintir contoh. Menariknya, mereka tak hanya sukses menorehkan sejarah sebagai pimpinan ternama yang drop out, tetapi juga menjadi miliarder.
- Tips sukses bisnis dari Steve, DO kuliah dengan IPK 1 koma Ada berbagai eksperimen yang harus dilalui oleh Steve agar tercipta formula yang pas dalam berbisnis.
- Pemilik Friendster.id terungkap! Dua hari launch, user sudah 2.000-an.
- 14 Orang ini berhasil mengubah nasib hidupnya berkat teknologi Kamu pun bisa belajar dari pengalaman yang mereka lakukan.
Steve Stanley, CEO dan founder KebunBibit, ialah contoh lainnya. Ia tercatat cuma menamatkan SMA karena ia melepas almamater dari Universitas Surabaya jurusan Ekonomi Manajemen sebelum waktunya. Pria kelahiran 4 Mei 1979 itu lebih memilih untuk bekerja selama beberapa tahun di sejumlah perusahaan untuk memperkaya pengalamannya sebelum mendirikan KebunBibit pada 2012.
Steve Stanley, CEO dan founder KebunBibit
© 2015 KebunBibit
Steve sendiri merasa kemampuan terpentingnya sebagai CEO adalah pengambilan keputusan yang cepat. Di samping itu, ia juga begitu percaya dengan data dan statistik. Dengan itu, ia bisa memutuskan banyak hal sembari menjalankan misi membesarkan KebunBibit, seperti penentuan market sampai exit strategy.
"Saya enggak ngurusin hal yang kecil banget. Saya cuma mikirin kira-kira mau ngapain sih, mengelola orang itu kayak apa sih, mengelola manajemen itu kayak apa sih," aku Steve pada Techno.id.
"Saya cuma ngasih arah ke mana, setelah itu anak-anak yang ngelanjutin," simpulnya.
Saat ini, Steve membawahi sekitar 60 pegawai di KebunBibit. Startup e-commerce tanaman yang mulai memperkaya ekosistemnya itu pun sudah mampu men-generate pemasukan hingga Rp500 juta per bulannya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dibikin secara kebetulan, KebunBibit kini kumpulkan Rp500 juta/bulan
- Raup revenue Rp500 juta/bulan, CEO KebunBibit: Kita jualannya 'ngawur'
- Kalau mau bikin startup, perlukah punya banyak pegawai?
- Ini 3 sumber pendanaan awal untuk startup yang baru lahir
- Lewat Launchpad Accelerator, Google siap latih 100 ribu developer
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua