Hadapi MEA, Dekopin rancang sistem kas berbasis TI

Ilustrasi sistem TI © 2015 isiq.ca
Techno.id - Era MEA alias Masyarakat Ekonomi Asean memang sudah dekat. Beragam persiapan telah dilakukan oleh banyak pihak termasuk Dewan koperasi Indonesia atau yang biasa disingkat Dekopin.
Demi menghadapi MEA, Dekopin dilaporkan kini tengah merancang sebuah sistem tata kas berbasis teknologi dan informatika yang dijuluki Elektronik Komersial (Ekomas).
- Sebentar lagi MEA 2015, SDM TI Indonesia masih dianggap belum siap Bos OXL Indonesia: "Manajemen dan mental sumber daya manusia Indonesia masih belum siap menghadapi perdagangan bebas MEA 2015"
- MEA sudah berjalan, apa yang harus dipersiapkan masyarakat Indonesia? Ada beberapa hal yang harus mulai dipersiapkan masyarakat Indonesia untuk menghadapi MEA. Apa saja?
- 5 Strategi yang harus dilakukan UKM di masa krisis akibat corona Pelaku usaha harus mengatur ulang strategi bisnis mereka agar bisa bertahan
"Sistem yang kita pakai selama ini memang kalah canggih jika dibandingkan dengan teknik bank, sehingga Dekopin sedang merancang sistem Ekomas yang dimulai dengan tata kas," ungkap Nurdin Halid, ketua umum Dekopin seperti dilansir oleh Antara (2/12/15).
Lebih lanjut Nurdin menjelaskan jika sistem Ekomas ini akan mendorong produktivitas masyarakat di seluruh Indonesia. Pasalnya, sistem bakal membantu setiap orang di penjuru Tanah Air terhubung satu dengan yang lainnya untuk saling bertukar informasi mengenai potensi produk suatu daerah.
"Misalnya ketika pembeli menginginkan kopi Aceh, maka koperasi Aceh sudah ahrus menyediakan produk tersebut. Untuk mengetahui produk tersebut ada atau tidak, maka akan ada data pada laman di setiap koperasi," ujar Nurdin.
Nurdin menambahkan, untuk menjalankan sistem ini pihaknya masih menemui sejumlah hambatan. Ia mengakui, salah satu hambatan terbesar dari penerapan sistem ini adalah sumber daya manusia yang dinilainya masih jauh dari standar kompeten.
Kendati demikian, ia dan pihak Dekopin berencana akan memaksimalkan SDM berkompeten yang ada untuk meningkatkan pemahaman anggota koperasi lainnya di seluruh dunia terhadap sistem Ekomas ini.
"Kita mempunyai tiga ribu Lembaga Pendidikan Koperasi atau Lapenkop untuk menghadapi MEA. Dengan begitu, pekerja Indonesia dapat bersaing dengan pekerja asing yang nantinya akan bebas masuk ke Indonesia," tutup Nurdin.
RECOMMENDED ARTICLE
- Symantec investasi ratusan miliar untuk teknologi cyber
- Menkominfo sarankan operator pisah bisnis uang digital
- Kelola akuntansi korporat, Zahir incar perusahaan kelas menengah atas
- Pemerintah siap basmi penipuan lewat telepon seluler, ini strateginya
- Pemerintah Negara ASEAN siap intensifkan kerja sama bidang teknologi
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini