Sebentar lagi MEA 2015, SDM TI Indonesia masih dianggap belum siap

Ilustrasi meeting © 2015 Shutterstock
Techno.id - Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 akan digelar sebentar lagi. Ironisnya, sebagai bagian dari negara yang turut berpartisipasi dalam kebijakan perdagangan bebas ini, Indonesia saat ini masih dianggap belum siap untuk menghadapinya. Salah satunya seperti sisi Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor Teknologi Informasi (TI).
Menurut Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA), Daniel Tumiwa mengatakan bahwa Indonesia dari sisi SDM di sektor TI sebenarnya sudah mumpuni. Hanya saja, manajemen di level middle dan middle up dikatakan masih sangat kurang. Alhasil, sektor komunikasi yang dianggap penting justru menjadi terhambat.
"Tenaga (TI) banyak, tapi middle dan middle up management yang kurang. Jadinya, kurang strategi dan arahan di level atas (jumlah orang yang bisa mengarahkan)," ujarnya sebagaimana dikutip dari Merdeka, Senin (05/10).
Persoalan SDM Indonesia di sektor TI, kata Daniel, ternyata tak berhenti sampai di situ saja. Daniel kemudian melanjutkan bahwa SDM di sektor TI juga masih belum siap dari sisi mental. Pasalnya, para tenaga kerja baru masih hanya bekerja untuk mencari penghasilan, dan bukannya sebuah inovasi baru.
"Sementara mental dari tenaga kerja baru bukan untuk berinovasi tapi untuk mencari nafkah. Jadi motivasinya berbeda. Kita tidak akan bisa unggul dalam skala besar. Hanya ada 'percikan-percikan' sesekali," papar pria yang juga bekerja sebagai bos OXL Indonesia tersebut.
Sementara itu, CEO Sribu.com, Ryan Gondokusumo justru beranggapan yang sebaliknya. Menurutnya, sumber daya manusia di Indonesia sudah semakin solid. Namun sayangnya, hal itu masih hanya terjadi di tingkat menengah ke atas. Sedangkan untuk tingkat bawah masih perlu dilakukan perbaikan.
Kendati demikian, Ryan meyakini jika SDM TI di Indonesia sudah siap menyambut MEA 2015 yang akan berjalan sebentar lagi. Ditambah lagi, Kadin sudah mempersiapkan tiga program dalam rangka menghadapi MEA 2015 yang juga mendukung MP3E1.
Adapun ketiga program tersebut di antaranya yang pertama yakni, Identifikasi kebutuhan tenaga kerja profesional/terampil untuk mendukung 22 kegiatan ekonomi. Kedua, Memfasilitasi pengembangan standar kompetensi dan pembentukan lembaga sertifikasi profesi (LSP). Ketiga, Pengembangan Kadin Training Center (KTC).
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru buka dan mengonversi file gambar HEIC ke JPEG di Windows 10 atau 11, gampang ternyata
-
Cara terbaru buka WhatsApp saat bermain game tanpa menutup aplikasi, ini fitur yang dibutuhkan
-
Cara mengunci chat WhatsApp (WA) dengan fingerprint atau screenlock, biar rahasia tetap aman
-
6 Cara terbaru memperbaiki Microsoft Word di Windows 10/11 yang menghapus teks dengan sendirinya
-
Cara mencari file penting di chat WhatsApp (WA) dengan cepat dan tanpa ribet
TECHPEDIA
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Bisakah dapat Robux di Roblox secara gratis? Ini 10 faktanya agar tidak tergoda penipu
-
Detik-detik gelombang radio lawan sensor Jepang dan siarkan proklamasi kemerdekaan RI ke penjuru dunia
-
8 Penyebab charger ponsel mudah panas, jangan pakai adaptor abal-abal yang berbahaya!
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang