Google batal menggarap Chromebook gaming dengan GPU Nvidia, ini alasannya

foto: google
Techno.id - Rencana Google untuk memperkenalkan Chromebook gaming akhirnya pupus. Google yang semula menyiapkan desain referensi motherboard Chromebook dengan nama kode Agah, Hades, dan Herobrine dengan GPU diskrit ternyata gagal.
Seperti dilaporkan Ars Technica, Google memulai sebuah proyek untuk merancang Chromebook gaming sejak 2021. Kemudian pada 2022, kabar Chromebook gaming tersebut seperti bakal terwujud. Sebab Google saat itu dikabarkan bekerja sama dengan Nvidia untuk membuat Chromebook dengan kekuatan kartu grafis RTX generasi terbaru di dalamnya.
- Cara menyulap laptop lama jadi Chromebook, prosesnya tidak sampai satu jam Kamu bisa mendapatkan Chriomebook dengan perangkat keras yang tangguh
- Kata siapa chromebook nggak bisa buat main game? Ini 7 rekomendasi game seru di chromebook Beberapa game Play Store sudah disesuaikan untuk dimainkan di Chromebook
- Ini 7 Perbedaan antara laptop Windows atau Macbook dengan Chromebook Ada beberapa perbedaan unik antara Chromebook dan laptop lainnya
Saat itu dikabarkan Chromebook dengan motherboard referensi dengan nama kode Hades bakal hadir dengan GPU GeForce RTX 4050 diskrit, sebuah chip yang diatur untuk memberi daya pada laptop gaming berbasis Windows tingkat pemula.
Selain itu, Google mengembangkan desain referensi Agah dan Herobrine dengan prosesor grafis Nvidia mandiri. Tetapi bermain game di ChromeOS penuh dengan kendala. Padahal Google telah berhasil mengadaptasi klien Steam berbasis Linux untuk Chrome OS.
Dengan arsitektur Linux yang melekat pada ChromeOS, perangkat ini dapat menjalankan banyak game Windows melalui lapisan Proton. Namun, ada rintangan.
Pada November 2022, perangkat lunak penting seperti sistem anti-cheat untuk beberapa game online masih belum kompatibel. Masalah lain, seperti kelambatan kinerja pada layar 2560x1440 dan 4K dan perlunya solusi penyimpanan untuk instalasi game tertentu, serta mengganggu sistem.
Faktanya, kerumitan porting game Windows ke Linux dan aplikasi Linux ke ChromeOS membuat mesin ini tidak menarik. Berbeda dengan laptop Windows tradisional yang memang digemari para gamer.
Ide Chromebook gaming mungkin terdengar bagus di atas kertas, tapi pada akhirnya mesin ini mungkin akan menimbulkan banyak masalah. Hal ini dikarenakan Google saat ini menggunakan mesin virtual (VM) untuk menjalankan banyak aplikasi. Nah saat setiap kali VM digunakan, pengguna akan melihat kemungkinan adanya penurunan performa.
Padahal performa adalah bagian besar dari sebuah game, terutama di komputer. Salah satu poin penting dari Chromebook adalah menawarkan pengalaman komputer yang sangat ringan. Karena itu sangat menarik ketika Google berencana membuat Chromebook gaming.
Namun ketika disandingkan dengan kartu grafis kelas atas, yang menjadi pertanyaan bagaimana kemampuan kompatibilitas sistem Chromebook? Sebab, kartu grafis kelas atas menghasilkan lebih banyak panas, itu artinya Chromebook harus menggunakan sistem pendingin yang lebih tebal dan canggih. Karena itu mengintegrasikan driver GPU Nvidia ke dalam ChromeOS menjadi sangat rumit. Inilah yang akhirnya membuat Google membatalkan rencana untuk meluncurkan Chromebook gaming.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara menyulap laptop lama jadi Chromebook, prosesnya tidak sampai satu jam
- Cara mudah menyambungkan AirPods ke Chromebook, anti ribet
- 6 Rekomendasi laptop untuk pelajar dan mahasiswa, performanya dapat diandalkan melibas tugas
- Cara menjalankan game Android, web, dan Steam di Chromebook
- Cara mengunduh dan menginstal game battle royale Fortnite versi Android di Chromebook
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini