FICO: 64 Persen APAC Banker tidak siap terhadap serangan cyber

Ilustrasi survei © 2015 techno.id
Techno.id - Perusahaan analis terkemuka AS, FICO baru-baru ini mengumumkan hasil survei yang mengungkapkan kesiapan Asia-Pacific (APAC) Banker terhadap serangan cyber. Setidaknya, sebanyak 64 persen dari mereka ternyata dianggap tidak siap.
Dengan kata lain, hanya sebesar 41 persen dari total keseluruhan APAC Banker yang dinyatakan siap dalam menghadapi serangan cyber. Adapun perangkat teknologi yang tidak up-to-date menjadi penyebab utama mengapa kesiapan mereka begitu rendah.
- Indonesia ada di urutan ke-8 negara berpotensi kena kejahatan siber! Para penjahat siber profesional itu bisa mengambil uang cash tanpa menyentuh mesin ATM.
- Tak jera, inilah perilaku mereka yang mengaku takut dengan cyber crime Banyak yang mengaku khawatir atau bahkan takut dengan kejahatan cyber. Namun menurut survei, masyarakat masih kurang hati-hati.
- 40 Persen data pribadi pengguna layanan online di Asia Pasifik bocor laporan ini mendapati bahwa lebih dari seperlima pengguna masih dengan sukarela membagikan privasi mereka
Menurut survei tersebut, ada tiga poin utama yang cukup menjadi sorotan. Pertama, sebanyak 55 persen para eksekutif senior APAC Bank sudah merasa optimis bahwa perusahaan mereka mampu mengaudit data dan jaringan saat terjadi kehilangan data.
Kemudian, sebanyak 73 persen responden survei mengungkapkan bahwa perusahaan di tempat mereka bekerja selama tiga hingga enam bulan terakhir telah melakukan pemeliharaan (maintenance) terhadap serangan cyber.
Yang terakhir, sebanyak 58 persen dari para responden survei juga mengatakan bahwa mereka tidak pernah mendengar analis serangan cyber yang menggunakan metode berbasis SIEMs (Security Information and Event Management).
"Bagi sebagian besar bank, keamanan cyber merupakan domain utama. APAC Banker perlu bekerja sama dengan lembaga keuangan lain untuk berbagi informasi cyber. Pendekatan ini diperlukan guna membatasi kerusakan pada sistem, reputasi bank, dan keamanan pelanggan," ujar Dan McConaghy selaku President of FICO Asia Pacific.
Adapun survei ini dilakukan saat FICO Asia Pacific CRO Forum 2015 digelar awal tahun ini di Bangkok, Thailand. Setidaknya, sebanyak 34 perwakilan senior dan eksekutif yang mewakili 23 lembaga keuangan di seluruh wilayah Asia Pasifik telah berpartisipasi dalam survei ini.
RECOMMENDED ARTICLE
- Motor ini gunakan satu liter air untuk tempuh 500 km
- Apple negosiasikan BMW i3 untuk jadi mobil elektriknya
- Dunia kedokteran kedatangan robot bedah kecil yang ahli dalam operasi
- Amazon dikabarkan berniat bangun toko grosir dalam bentuk fisik
- Teknologi buatan siswa SMA ini dapat mencegah pintu mobil penyok
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini