Dunia kedokteran kedatangan robot bedah kecil yang ahli dalam operasi

Dunia kedokteran kedatangan robot bedah kecil yang ahli dalam operasi

Techno.id - Dunia kedokteran tidak akan pernah berhenti menghadirkan sesuatu yang mengagumkan untuk pasien. Beberapa waktu lalu, sekelompok peneliti dari Vanderbilt University menciptakan robot bedah dengan ukuran yang sangat kecil yakni dua milimeter. Robot bedah ini sekilas terlihat seperti robot bedah milik da Vinci. Namun, menurut kepala tim peneliti, Robert Webster, robot bedah da Vinci hanya dikhususkan untuk operasi perut. Sehingga, robot tersebut tidak ideal untuk operasi pada tubuh yang lebih kecil.

"Sayangnya, robot bedah da Vinci menggunakan sistem kabel dan katrol yang sangat sulit untuk dijadikan ke dalam ukuran yang mini," ungkapnya. Bahkan, robot da Vinci memerlukan sayatan sebesar 5-8 milimeter untuk memasukkan robot ke dalam tubuh pasien. Terlebih, robot da Vinci juga mempunyai jarum yang cukup besar, sehingga menyulitkan robot tersebut menerobos melewati organ di dalam tubuh, seperti yang dilansir Engadget (26/7/15).

Bila dibandingkan dengan robot dari ilmuwan Vanderbilt University, pastinya robot da Vinci akan kalah telak. Pasalnya, selain ukuran robot yang mini, robot ini juga dapat ditekuk untuk memudahkannya meliuk-liuk di dalam tubuh saat operasi. Dengan demikian, dokter lebih gampang dalam mengarahkan robot untuk melakukan operasi bedah pada pasien.

Para peneliti menghabiskan waktu hingga enam tahun untuk merancang robot bedah tersebut. Robot ini terbuat dari tabung nikel titanium yang bagian lehernya dipotong sedikit untuk membuatnya lebih fleksibel. Selain itu, robot buatan ilmuwan dari Vanderbilt University ini diklaim mampu menekuk hingga 90 derajat.

Rencananya, robot bedah ini akan digunakan untuk operasi pengangkatan tumor di dasar tengkorak dan kelenjar pituitari. Operasi semacam ini biasanya hanya dapat dilakukan dengan membedah wajah, namun dengan robot mungil tersebut pengambilan tumor dapat dilakukan dengan cara dimasukkan melalui rongga hidung. Hal ini dipercaya akan membuat pasien pulih lebih cepat.

(brl/red)