Enzim temuan ilmuwan ini bantu seseorang berhenti merokok

Ilustrasi rokok © 2015 Bildagentur Zoonar GmbH / Shutterstock.com
Techno.id - Keinginan untuk berhenti dari jerat kenikmatan rokok itu memang ada. Namun, untuk melakukannya terkadang tak semudah apa yang diucapkan. Oleh sebab itu, jumlah pecandu rokok semakin bertambah dari masa ke masa dan berbanding lurus dengan bertambahnya angka kematian.
Tak ingin efek buruk dari rokok menimpa seluruh umat manusia, sebuah tim peneliti dari Amerika Serikat bekerja keras selama 30 tahun untuk menciptakan enzim pemusnah nikotin di dalam tubuh. Namun sayang, upaya yang mulia ini belum mendapat keberhasilan. Sampai suatu ketika, peneliti tersebut justru menemukan enzim alami yang berasal dari dalam tanah kebun tembakau.
Enzim yang dinamakan NicA2 ini dibuat dari bakteri yang dikenal sebagai Pseudomonas putida. Bakteri ini biasa ditemukan di tanaman tembakau karena ia bergantung sepenuhnya pada nikotin sebagai sumber karbon dan nitrogen.
Untuk mengetahui kemampuan enzim NicA2, para ilmuwan mengujikan enzim ini pada seekor tikus. Mereka memasukkan serum enzim NicA2 pada darah tikus yang telah disuntikkan nikotin. Nikotin yang dimasukkan ke dalam darah tikus setara dengan nikotin pada satu batang rokok. Hasilnya cukup memuaskan, kandungan nikotin pada darah tikus berangsur-angsur mulai berkurang, seperti yang disadur dari Gizmag (6/8/15).
Namun, para peneliti tak cukup puas bila diterapkan pada tikus dan memutuskan untuk mengujinya pada manusia. Setelah tiga minggu diterapkan pada tubuh manusia, ternyata enzim NicA2 tetap stabil dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda toksisitas. Bahkan, peneliti tadi berujar bahwa peningkatan dosis NicA2 dan sedikit modifikasi bahan kimia bisa mengurangi kadar nikotin lebih banyak.
Para peneliti berharap suatu saat nanti, enzim ini dapat menjadi alternatif untuk membantu seseorang yang ingin berhenti merokok. "Mudah-mudahan kita bisa meningkatkan stabilitas serum dengan penelitian selanjutnya untuk mengobati para pecandu rokok," kata Song Xue, seorang mahasiswa pascasarjana (TSRI) The Scripps Research Institute dan penulis pertama dari studi tersebut.
RECOMMENDED ARTICLE
- Penggunaan rokok elektrik meningkat di kalangan remaja
- Di Beijing, pengguna WeChat diajak sebar foto perokok "bandel"
- Ilmuwan hendak gunakan virus kuno untuk sembuhkan kanker
- Peneliti temukan antibodi baru untuk musnahkan segala jenis virus flu
- Peneliti Korea temukan kulit elektronik sama seperti kulit manusia
HOW TO
-
Cara terbaru translate file dokumen dan jurnal bahasa asing ke bahasa Indonesia, cukup sekali klik
-
Cara tampilkan alamat dan nomor di layar HP saat hilang untuk Android, hati jadi tenang
-
10 Trik bikin prompt ChatGPT yang spesifik dan hasilnya langsung bagus tanpa perlu revisi lagi
-
8 Cara terbaru atur grup WhatsApp agar lebih teratur dan efektif, sekali coba admin pasti suka
-
5 Cara terbaru perbaiki masalah kipas CPU rusak di PC agar tak lagi overheat dan lancar kembali
TECHPEDIA
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Cara kerja peringatan dini tsunami Jepang, bisa deteksi bencana 10-20 detik sebelum datang
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik