Bio Farma siapkan 'Life Science Park' terbesar di Asia

Ilustrasi laboratorium © 2015 Max Griboedov/shutterstock.com
Techno.id - Dilansir oleh Antara (26/08/15), Bio Farma akan membangun Life Science Park dengan fasilitas Animal Lab terbesar di Asia. Rencananya taman ini akan dibangun di kawasan Jasinga Kabupaten Bogor Provinsi Jabar.
"Life Science Park dengan Animal Lab terbesar di Asia akan dibangun di kawasan Jasinga Kabupaten Bogor. Kawasan itu juga disiapkan untuk penelitian dan pembuatan vaksin-vaksin terbaru Bio Farma," kata Direktur Utama Bio Farma, Iskandar dikutip dari Antara (26/08/15).
- Uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia masuk tahap tiga, ini faktanya Indonesia menggandeng PT Bio Farma Indonesia yang bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd membuat vaksin Covid-19.
- Obrolan seru seputar vaksin dan upaya menuju kekebalan komunal Saat ini yang berbahaya bukanlah vaksin, tetapi berita hoaks yang menyesatkan
- Tekan laju pertumbuhan Covid-19 Reckitt Indonesia gelar vaksin dosis 2 Ada 1.300 peserta yang mengikuti vaksinasi.
Laboratorium penelitian dan pabrik baru perusahaan BUMN tersebut akan dibangun di lahan seluas 500 haktare di kawasan itu.
Iskandar menyebutkan pembangunan kawasan Life Science Park tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang untuk 200 tahun ke depan dari program dan pengembangan vaksin perusahaan tersebut.
Menurutnya, seluruh riset dan percobaan pengembangan vaksin, termasuk salah satunya untuk bahan baku akan dipusatkan di kawasan tersebut.
"Nantinya kawasan itu menjadi laboratorium terbesar kami dengan visi untuk rencana pengembangan Bio Farma 200 tahun ke depan. Kawasan itu akan menjadi masa depan Bio Farma," katanya.
Selain itu, menurut Iskandar, pengembangan laboratorium dan pabrik baru Bio Farma itu merupakan investasi perusahaan untuk generasi yang akan datang.
Investasi jangka panjang memang diperlukan karena karakter pengembangan produk vaksin juga harus dilakukan dalam waktu yang lama dan bertahap.
"Penelitian untuk satu produk vaksin itu bisa menghabiskan waktu 15-20 tahun, sehingga kita harus punya rencana sampai 200 tahunan," katanya.
Ia menyebutkan dengan pengembangan produk, memungkinkan produsen vaksin satu-satunya di Indonesia itu berkontribusi untuk produk life science dan pengobatan berbasis biologi.
"Dalam pertemuan dengan WHO, kebutuhan dunia tak hanya vaksin juga produk biosimilar yakni produk biologi yang bisa dimanfaatkan untuk pengobatan. Dan secara teknologi kita mampu," kata Iskandar.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua