Bikin takjub, ini yang dilakukan ChatGPT terhadap data dan pertanyaan dari pengguna

Bikin takjub, ini yang dilakukan ChatGPT terhadap data dan pertanyaan dari pengguna

Melatih ChatGPT.

Bikin takjub, ini yang dilakukan ChatGPT terhadap data dan pertanyaan dari pengguna

foto: Pexels.com

Melansir dari laman bantuan, pihak OpenAI memberikan penjelasan bahwa data dan pertanyaan pengguna dipakai untuk melatih ChatGPT agar semakin akurat dan lebih baik menjawab serta memecahkan masalah spesifik yang pengguna masukkan. Artinya, data dan pertanyaan pengguna dapat membantu sistem meningkatkan kemampuan dan keamanan umum ChatGPT.

OpenAI menambahkan bahwa sistem dari ChatGPT hanya memakai data dari pengguna yang telah menyetujui untuk memberikan datanya atau opt-in. Developer bentukan Elon Musk bersama kolega tersebut mengklaim pihaknya tak akan memakai data pengguna demi keperluan iklan, penjualan layanan, atau bahkan profiling. Sebagai tambahan, regulasi ini juga diterapkan dalam produk OpenAI lain yakni DALL-E.

Sebagai asisten berbasis teks, ChatGPT menggunakan data dan pertanyaan pengguna untuk memberikan respons yang relevan dan informatif. Namun, penting untuk dicatat bahwa ChatGPT tidak menyimpan informasi pribadi pengguna atau riwayat khusus terkait dengan penggunaan individu. Data yang diberikan oleh pengguna hanya digunakan untuk memberikan respon saat itu dan tidak disimpan untuk penggunaan selanjutnya.

ChatGPT didesain dengan prinsip privasi yang kuat. Hal ini berarti bahwa ChatGPT tidak mengidentifikasi pengguna secara pribadi atau mengumpulkan informasi pribadi seperti nama, alamat email, atau detail identitas lainnya. Data dan pertanyaan pengguna yang diberikan dalam sesi chat dianggap sebagai informasi sementara dan tidak disimpan untuk penggunaan berikutnya. ChatGPT juga beroperasi secara anonim, yang berarti tidak ada hubungan langsung antara sesi chat dengan identitas pengguna.

Opsi matikan History dan Training.

Bikin takjub, ini yang dilakukan ChatGPT terhadap data dan pertanyaan dari pengguna

foto: Techno.id/Adnan

ChatGPT sempat diblokir di beberapa negara. Pasalnya pihak developer tidak memberikan keterangan dengan pasti bagaimana keamanan data dari chatbot AI tersebut. Oleh karena itu, Otoritas Perlindungan Data (DPA) mendesak agar developer dapat memberikan jaminan atas keamanan data.

Kendati pernah diblokir di beberapa wilayah, namun saat ini OpenAI berhasil mengatasi masalah tersebut. Pihak developer meyakinkan pihak stakeholders terkait bahwa produk layanan mereka aman untuk digunakan. OpenAI juga menekankan bahwa data yang dipakai dari pengguna sebatas untuk melatih dari ChatGPT.

Berpatokan dari kebijakan penggunaan data OpenAI, bahwa dari data interaksi pengguna dengan ChatGPT maupun DALL-E yang disimpannya, OpenAI bakal menyisihkan informasi pribadi sebelum menggunakan data tersebut untuk melakukan training ke chatbot-nya.

Di sini OpenAI memberikan opsi untuk mematikan berbagi data di ChatGPT menggunakan opsi "Chat history & training" yang baru ditambahkan. Pengguna bisa masuk ke menu Pengaturan "Chat history & training" bisa ditemukan di "Settings" > "Show" di kolom data control > toggle "Chat history & training".

Nantinya jika tombol toggle menyala, maka ChatGPT bakal menyimpan riwayat percakapan pengguna dan menggunakannya agar melatih ChatGPT. Begitu juga dengan sebaliknya, apabila toggle nonaktif, maka ChatGPT tidak akan menyimpan riwayat pertanyaan dari pengguna dan tidak memakainya untuk melatih ChatGPT.

(brl/guf)