Ajang konferensi internet Asia Pasifik bakal dihelat di Jakarta

Ilustrasi logo APNIC 40 © 2015 apnic.ocm
Techno.id - APNIC 40 bakal digelar di Jakarta. Ajang konferensi internet bergengsi dan penting di kawasan Asia Pasifik ini kabarnya akan dilaksanakan pada 7 sampai 10 September nanti di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.
Menurut Deputy Director General APNIC Sanjaya, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah APNIC 40 bukan tanpa alasa. Menurutnya, pertumbuhan pengguna internet saat ini menunjukkan peningkatan positif sejak tahun 2010. Menurutnya, kini pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 88 juta orang meski tak bisa dipungkiri Indonesia saat ini sedang masuk dalam negara yang tingkat penetrasi internetnya rendah.
"Pemerintah Indonesia menunjukkan antisipasi yang baik dengan mendukung program pengembangan jaringan Palapa Ring I yang telah digelar di sepanjang pantai kepulauan Indonesia bagian Barat di tahun 2009. Proyek pengembangan ini akan menambahkan kabel serat optik sepanjang 8.295km di kawasan Indonesia bagian Timur. Diharapkan selesai 2018, Palapa Ring akan menjadi tulang punggung pita lebar internet yang menghubungkan 33 provinsi dan 460 kota serta kabupaten," ungkap Sanjaya seperti dilansir oleh Merdeka (3/9/15).
Nantinya, infrastruktur yang sudah ada bakal membantu memperbesar kapasitas lalu lintas data untuk mengantisipasi teknologi baru seperti Internet of Things yang akan menghubungkan milyaran perangkat ke jaringan internet. Namun di sisi lain, Sanjaya menegaskan peningkatan infrastruktur saja sebenarnya tidak cukup. Masyarakat harus dipersiapkan untuk menggunakan protokol baru IPV6 sebagai ganti dari IPV4 yang sudah kehabisan nomor alamat dan punya beberapa kelemahan di sisi kinerja maupun sekuriti.
Oleh karena itu, pada ajang APNIC 40 nanti akan disajikan beberapa sesi mengenai IPV6 termasuk tutorial pertama di dunia tentang implementasi IPV6 untuk operator seluler. Di sesi ini, operator jaringan nanti akan belajar dari pengalaman nyata implementasi IPV6 di jaringan operator seluler besar di luar negeri.
"Saya sangat optimis tentang masa depan Internet di Indonesia. Budaya gotong-royong bangsa kita sesungguhnya sangat cocok dengan jaringan Internet, yang pada awalnya bermula dari kerjasama jaringan lokal yang kemudian tumbuh berkembang menjadi jaringan global. Tanpa kerjasama yang baik antar jaringan, baik besar maupun kecil, Internet tidak akan menjadi sarana komunikasi yang sangat penting seperti sekarang ini. Saya percaya dengan menjadi tuan rumah di konferensi penting ini, Indonesia akan menunjukkan kemampuan dan kontribusinya yang signifikan terhadap pertumbuhan Internet di kawasan Asia Pasifik dan di dunia," tutup Sanjaya.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini