7 Peran tersembunyi AI di industri perbankan, bisa deteksi penipuan hingga perlindungan aset nasabah

Peran AI di Bank
1. Reaktivasi rekening dormant.
- 5 Pekerjaan manusia yang terancam digantikan teknologi AI, profesi kamu termasuk? Meskipun AI memberikan banyak manfaat, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, terutama dalam hal ketenagakerjaan
- 7 Peluang bisnis yang memanfaatkan kecanggihan AI, gratis tanpa modal Artificial Intelligence atau AI sudah diterapkan di berbagai teknologi gadget masa kini.
- 9 Tren teknologi 2021 wajib kamu tahu, ladang empuk karier masa depan Tren-tren ini sudah mulai diterapkan di berbagai sektor kehidupan. Ke depannya, banyak pekerjaan yang membutuhkan tren-tren ini. Mau mencoba?
foto: Pexels.com
Reaktivasi rekening dormant (dormant account reactivation) merujuk pada proses mengaktifkan kembali rekening bank yang telah tidak aktif (dormant) karena tidak ada aktivitas yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
Dalam banyak kasus, rekening bank dianggap tidak aktif jika tidak ada transaksi atau aktivitas lain yang terjadi dalam periode waktu yang telah ditentukan oleh bank, misalnya selama enam bulan atau satu tahun. Setelah periode waktu tersebut berlalu, rekening dianggap "dorman" dan kemungkinan dibatasi oleh bank.
Proses reaktivasi biasanya melibatkan pengisian formulir atau melakukan transaksi tertentu seperti setoran atau penarikan uang dari rekening. Bank mungkin juga meminta pemilik rekening untuk memberikan identifikasi diri dan alamat terbaru sebagai bagian dari proses reaktivasi.
Nah, dengan penerapan teknologi AI, reaktivasi rekening dormant dapat dilakukan secara mudah. Bahkan pihak bank bisa bekerja sama dengan pelaku usaha lain agar pembeli nantinya menggunakan layanan bank kembali.
2. Deteksi anomali dan penipuan.
Teknologi kecerdasan buatan di dalam industri perbankan juga dapat memberikan solusi mencegah aktivitas penipuan. Teknologi AI dapat melakukan deteksi anomali dan ancaman penipuan. AI mampu membaca perilaku nasabah yang tidak wajar. Seperti nasabah melakukan transfer tidak seperti biasanya. Dengan begitu, pihak bank bisa memberikan warning lebih awal untuk para nasabah, untuk mencegah terjadinya kejahatan keuangan.
3. Antisipasi risiko.
foto: Pexels.com
Teknologi AI bisa membantu bank mengantisipasi risiko dengan menerapkan peringatan dini dalam menganalisis data eksternal seperti indeks harga saham gabungan (IHSG), harga komoditas, kurs mata uang, pertumbuhan ekonomi per sektor usaha, selain data internal dan data media. Lebih lanjut, AI dapat melakukan antisipasi potensi risiko saat nasabah mengajukan pinjaman, seperti pengembalian yang rendah atau kredit macet.
4. Peningkatan efisiensi.
Kecerdasan buatan atau AI dapat membantu bank mengotomatisasi proses yang terkait dengan perbankan, seperti verifikasi identitas, pengambilan keputusan kredit, dan penilaian risiko. Dengan mengotomatisasi proses tersebut, bank dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
5. Penyelesaian sengketa.
Penerapan AI dapat digunakan untuk menyelesaikan sengketa antara bank dan pelanggan dengan cara yang lebih cepat dan efektif. AI dapat membantu bank dalam menganalisis data dan menghasilkan solusi yang disesuaikan dengan kasus tertentu. Tentu ini akan memberikan efisiensi biaya yang dikeluarkan para pihak, untuk menyelesaikan sebuah sengketa perbankan.
6. Peningkatan kepatuhan regulasi.
foto: Pexels.com
Artificial Intelligence dapat membantu bank dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan aturan perbankan. Dengan menggunakan AI, bank dapat menganalisis data dan memastikan bahwa mereka memenuhi semua persyaratan dan aturan yang diberlakukan oleh regulator.
7. Pengembangan strategi bisnis.
AI dapat membantu bank dalam mengembangkan strategi bisnis yang lebih efektif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan AI, bank dapat menganalisis data pasar dan mengidentifikasi tren yang dapat membantu mereka mengembangkan strategi bisnis yang lebih baik.
Itulah beberapa perang tersembunyi dari teknologi AI di industri perbankan. Tak menutup kemungkinan bahwa AI dapat ditingkatkan kemampuannya, sehingga memberikan pelayanan terbaik untuk para nasabah. Bahkan bisa jadi AI menjadi solusi industri perbankan yang masih mempunyai berbagai kelemahan ini.
RECOMMENDED ARTICLE
- Snapchat luncurkan My AI dengan basis ChatGPT, segini harga langganannya
- Mengenal TUXI, alternatif virtual assistant yang anti mainstream
- Google rilis Magic Eraser bagi pengguna Google One di Android dan iOS, langsung ditanggapi Elon Musk
- Microsoft siapkan Bing AI untuk pengguna Android, iOS, dan Skype dengan fitur baru Voice Input
- Jawaban chatbot Microsoft Bing mengigau, jadinya menyeramkan
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini