RPP E-commerce tak berujung, industri e-commerce rentan mati muda

Ilustrasi online shop © 2015 techno.id
Techno.id - Bergulirnya pasal-pasal RPP E-Commerce yang dikeluarkan oleh Kementrian Perdagangan menuai tanggapan dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). idEA menuding Kemendag tidak transparan dalam menyusun RPP tersebut.
Dari matriks yang diberikan, idEA menilai ada beberapa poin yang sangat berbahaya bagi industri. Yang pertama, dari sisi definisi pelaku usaha yang tidak merefleksikan keadaan, model, dan praktik bisnis e-commerce di pasar saat ini. E-commerce itu jauh lebih luas dari e-retail. Selain e-retail, ada banyak model bisnis lain yang perlu diakomodir, seperti classified ads, market place, dan daily deals. Masing-masing model bisnis memerlukan pendekatan aturan yang berbeda.
- Kemendag dan idEA akhirnya temukan titik terang terkait RPP e-commerce Menteri Perdagangan Rachmat Gobel akhirnya menanggapi keluhan dari idEA terkait masalah RPP e-commerce.
- Aturan RPP e-commerce berpotensi mematikan startup lokal idEA: Aturan KYC yang rumit berpotensi membunuh startup (e-commerce kecil) lokal
- Asosiasi e-commerce kecewa dengan sikap Kementerian Perdagangan Asosiasi e-commerce Indonesia mengaku kecewa dengan sikap tak kooperatif Kementerian Perdagangan terkait masalah RPP perdagangan elektronik.
Kewajiban pendaftaran yang dikenal dengan istilah Know Your Customer (KYC) pun dinilai tidak masuk akal untuk dijalankan oleh model bisnis classified ads dan market place. Hal tersebut secara langsung akan membunuh para pemainnya.
Belajar dari negara-negara lain yang telah lebih maju dalam hal e-commerce, aturan yang dibuat haruslah berimbang antara perlindungan konsumen, penjual, dan penyelenggara platform. Sebagai contoh, Amerika Serikat memiliki safe harbor policy yang membatasi pertanggung jawaban hukum dari penyelenggara platform berdasarkan azas keadilan. Hal tersebut sangat penting untuk membangun iklim usaha yang kondusif bagi para pelaku usaha.
Daniel Tumiwa, Ketua Umum idEA, pun menggugat, "Kami mengajak pemerintah untuk segera memperbaiki proses penyusunan RPP ini. Segera libatkan para pelaku industri ke dalam kelompok diskusi, berikan akses kepada draf lengkap, dan berikan waktu minimal 30 hari untuk mengevaluasi puluhan pasal tersebut."
"Beberapa isi RPP sangat mengkhawatirkan dan berpotensi mematikan industri," simpulnya, seperti dikutip oleh reporter Techno.id (23/06/15).
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua