Mengapa wanita jarang terjun di industri teknologi? Ini 3 alasannya

Mengapa wanita jarang terjun di industri teknologi? Ini 3 alasannya

Techno.id - Tak bisa dipungkiri, fakta yang ada sekarang menunjukkan bahwa wanita bukanlah "pemeran utama" di industri teknologi. Meski sejumlah perusahaan besar, seperti Apple, sudah mencoba untuk lebih terbuka dengan kehadiran wanita di timnya, nyatanya dampak dari strategi tersebut belum maksimal.

Sebenarnya, apa yang melatarbelakangi terlalu dominannya para pria dibanding wanita di sektor teknologi?

Menurut penelusuran dari NextGeneration, setidaknya ada tiga jawaban yang logis dari pertanyaan di atas. Pertama, stereotipe gender yang sudah terlampau kuat di masyarakat. Anggapan bahwa pria lebih mumpuni dalam hal sains, teknologi, teknik, dan matematika seperti meracuni para wanita bahwa kaumnya tak bisa berbuat banyak dalam hal ini. Hal ini berdampak pada rencana ke depan mereka. Tak ayal, perbandingan pria dan wanita yang berminat untuk berkarir di sektor di atas cukup timpang, yakni 4:1.

Dampaknya, karena hanya sedikit wanita yang ingin terjun di bidang itu, maka perusahaan pun kekurangan SDM wanita. Makanya, proses penjaringan pegawai baru di industri teknologi berdasarkan jenis kelaminnya kerap tak seimbang.

Terakhir, menurut riset dari American Sociological Review, manajer cenderung ingin merekrut pegawai yang serupa secara kultur, entah itu dari hobi, pengalaman, maupun hal lainnya. Hal ini semakin membuat peluang wanita untuk berkarir di industri teknologi kian tipis.

(brl/red)