Honeywell kembali ajak guru Indonesia ikuti program simulasi astronot

Honeywell kembali ajak guru Indonesia ikuti program simulasi astronot

Techno.id - Perusahaan multinasional ternama asal Amerika, Honeywell kembali mengajak seluruh guru di Indonesia untuk mengikuti program simulasi astronotnya, Honeywell Educators @ Space Academy (HESA) 2016. Guru-guru diajak untuk mengikuti program pelatihan ini yang berisikan simulasi astronot dan pengembangan tenaga profesional terutama di bidang sains dan matematika.

Seperti dilansir oleh Antara (26/11/15), program yang tiap tahunnya diadakan di US Space & Rocket Center di Huntsville, Alabama ini secara khusus memang dirancang untuk membantu para guru menghadapi tren-tren terkini di bidang sains, teknologi, perekayasaan, dan matematika dengan menyediakan pelbagai kemampuan teknis dan teknik pengajaran kepada para guru untuk membantu memotivasi para siswa di seluruh dunia.

"HESA memberikan platform pembelajaran kepada para guru di mana mereka dapat belajar langsung melalui pelbagai skenario dunia nyata untuk kemudian membawa kembali apa yang mereka pelajari ke dalam ruang kelas. Kami sangat antusias dengan terpilihnya 10 guru dari Indonesia untuk program tahun lalu," ujar Alex Pollack, President Honeywell Indonesia.

Lebih lanjut Pollack menjelaskan bahwa di tahun ini pihaknya berharap lebih banyak lagi guru-guru di Indonesia berpartisipasi dalam programnya ini. Pollack mengungkapkan, "Tahun ini kami mengundang lebih banyak lagi partisipasi para guru Indonesia yang ingin belajar pelbagai teknologi canggih dan memiliki pola pikir inovatif agar dapat memotivasi para siswa mereka untuk meraih prestasi di bidang sains."

Perlu Anda ketahui, sejak dilaksanakan pada tahun 2004 sudah lebih dari 2375 guru dari 55 negara yang berpartisipasi pada program ini. Untuk mendapatkan beasiswa ini para pelamar perlu menjalani seleksi yang ketat, termasuk bersaing dengan semua guru dari seluruh dunia.

Dalam program ini, para guru nantinya akan diajak untuk berpartisipasi aktif dalam program pengembangan selama 45 jam, serta kurikulum pendidik intensif yang difokuskan pada ilmu dan eksplorasi angkasa. Tiap guru juga akan menjalani simulasi astronot yang meliputi simulasi jet berperforma tinggi, misi luar angkasa berbasis skenario, pelatihan bertahan hidup di air dan darat, serta program dinamika penerbangan yang interaktif.

(brl/red)