CEO Google ikut-ikutan singgung sikap intoleran Donald Trump

Sundar Pichai, CEO Google © 2014 wikipedia.org
Techno.id - Donald Trump kembali harus menerima pandangan miring akibat komentar kontroversialnya yang ingin melarang umat Muslim memasuki wilayah Amerika Serikat. Kali ini, ada Sundar Pichai, CEO Google, yang melayangkan senggolan terhadap calon presiden AS itu.
Meski tak menyebut nama Trump secara gamblang, Sundar secara eksplisit memosisikan dirinya bersama pihak Muslim dan menentang opini triliuner itu.
- Jika AS tutup pintu untuk imigran, perusahaan ini mungkin tak akan ada Ini lima tokoh teknologi dari Amerika Serikat yang dulu berstatus sebagai seorang pendatang.
- Sahabat dekat Trump ini tak setuju larangan muslim ke AS Piers mengaku jika berat rasanya memberikan pernyataan ketidaksetujuannya kali ini karena telah berteman hampir satu dekade dengan Trump.
- 10 Ilustrasi ini melawan kebijakan Trump larang muslim masuk AS Tak lupa disebar di media sosial dengan tagar #muslimbanprotest
"Jangan biarkan rasa takut mengalahkan nilai-nilai kita. Kita harus mendukung komunitas Muslim dan minoritas lainnya di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," tulisnya di sebuah post yang diunggah di Medium berjudul Let’s not let fear defeat our values (12/12/15).
Dalam tulisan tersebut, Sundar turut menceritakan pengalaman singkatnya sebagai imigran dan usaha kerasnya untuk menempuh ilmu, berkarir, serta berkeluarga di Negeri Paman Sam. CEO Google yang dilantik Agustus lalu juga menyebut Amerika Serikat adalah 'land of opportunity' atau 'tanah yang penuh dengan kesempatan' bagi para pendatang. Menurutnya, menutup pintu bagi imigran terutama yang beragama Islam adalah keputusan intoleran dan merugikan karena pada dasarnya Amerika Serikat sendiri adalah negaranya para imigran.
Sebelumnya, CEO Facebook telah menyatakan sikapnya yang sejalan dengan Sundar. Zuck turut memberi jaminan kalau Facebook akan terbuka pada siapa saja, termasuk umat Muslim. Sementara kelompok hacker terkenal, Anonymous, juga mengklaim sudah melancarkan serangan cyber pada Trump sebagai imbas dari komentar kontroversialnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Dibesarkan di keluarga Yahudi, CEO Facebook kukuh bela Muslim
- Dinilai rasisme, Anonymous ingin beri 'pelajaran' Donald Trump
- Google bakal hadirkan layar multitasking pada tablet Android N
- Ini salah satu bentuk kepedulian Google pada pengguna iOS
- 5 Perusahaan yang akan mendominasi teknologi mobil tanpa awak
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua