5 Fakta terselubung tentang bahaya penggunaan internet

5 Fakta terselubung tentang bahaya penggunaan internet

Techno.id - Tanpa sadar, internet sudah menjalar masuk ke sendi-sendi kehidupan manusia. Hal ini tentu ada sisi baik dan buruknya. Namun, bila Anda tak hati-hati dan salah dalam menggunakannya, maka kebaikan dari internet akan berubah menjadi sesuatu yang berbahaya.

Nah, demi menciptakan penggunaan internet yang lebih aman untuk seluruh manusia, Symantec dan Norton berbagi beberapa fakta terselubung tentang bahaya yang dapat mengincar Anda selama menggunakan internet. Niat baik yang dilakukan Symantec dan Norton ini, selain untuk menghindari bahaya dari penggunaan internet, mereka juga ingin merayakan Safer Internet Day yang berlangsung pada tanggal 9 Februari.

Berikut lima fakta terselubung tentang bahaya penggunaan internet.

Perangkat Anda dapat disandera

Ketika hacker sudah menggunakan crypto ransomware maka mereka bisa saja menyandera file, foto, dan media digital korban untuk meminta tebusan.

Email dan akun media yang pernah dibajak dapat membahayakan orang terdekat

Cybercriminals menggunakan email atau akun media sosial curian dari korban untuk di spear-phist. Hal ini memungkinkan hacker memancing korban mereka berikutnya, terutama teman dan orang-orang tercinta. Pasalnya, kebanyakan dari pengguna cenderung mengklik sesuatu yang di-posting oleh teman.

Pengguna lebih rentan karena memberitahukan password

Sebanyak 22 persen orang di dunia diketahui telah memberitahukan password email, media sosial, dan akun perbankan kepada orang lain. Meski orang tersebut merupakan orang terdekat, hal ini tetap berpotensi membahayakan diri Anda sendiri.

Percaya diri dengan keamanan online justru berbahaya

Meskipun terdapat kekhawatiran dan kesadaran akan kejahatan di dunia maya, pengguna yang terlalu percaya diri terhadap perilaku keamanan online mereka justru bisa berbahaya. Pasalnya, ketika diminta untuk menilai perilaku keamanannya, mereka secara konsisten memberi nilai A pada diri sendiri. Namun, pada kenyataannya, sebagian besar pengguna justru tidak melaksanakan hal yang paling mendasar dalam keamanan online, yakni penggunaan password.

Penjahat di dunia maya lebih canggih

5 dari 6 perusahaan besar telah menjadi target penyerangan pada tahun 2014, sebuah peningkatan 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, terdapat kasus di mana cybercriminals membuat sebuah email, yang mengaku berasal dari CEO perusahaan target, lalu meminta penerima untuk melakukan transfer finansial dengan segera.

Hal ini juga dikenal sebagai penipuan email bisnis, atau disebut sebagai whaling karena mereka melakukan penipuan email mengatasnamakan pegawai senior perusahaan.

(brl/red)