Hacker mengaku bobol data rahasia 20 ribu anggota FBI, benarkah?

Hacker mengaku bobol data rahasia 20 ribu anggota FBI, benarkah?

Techno.id - Jagat maya baru-baru ini dihebohkan dengan tersebarnya data rahasia dari 20 ribu anggota FBI. Sekelompok orang yang diketahui hacker mengaku bertanggung jawab atas kebocoran data rahasia badan investigasi milik Amerika Serikat tersebut.

Sebagaimana dilansir oleh CNN (8/2/16), kebocoran data yang dialami oleh FBI ini terjadi sehari setelah 10 ribu data anggota Department Homeland Security juga dibobol. Melalui kicauan dari akun @DotGovs kelompok yang mengaku hacker tersebut mengklaim mendapatkan bocoran data rahasia tersebut dari situs Departemen Kehakiman Amerika yang beberapa waktu lalu juga sempat dibobol.

Hacker mengaku bobol data rahasia 20 ribu anggota FBI, benarkah?

Kicauan hacker soal data rahasia FBI yang berhasil dibobol
2016 twitter.com/@DOtGovs

Dalam postingan tersebut, para hacker membeberkan nama-nama dari anggota FBI. Selain itu, hacker juga membeberkan nomor telepon dan juga alamat email dari anggota FBI.

Menanggapi postingan yang muncul tersebut, pihak Departemen Kehakiman Amerika melalui juru bicaranya Peter Carr mengatakan jika informasi yang dibobol sebenarnya sifatnya tak terlalu rahasia.

"Kelompok ini melihat ke dalam akses yang tidak sah dari sistem yang dioperasikan oleh salah satu komponen yang berisi informasi kontak karyawan. Akses tidak sah ini masih dalam penyelidikan, tapi bisa dipastikan tidak ada indikasi pelanggaran informasi pribadi yang sifatnya sensitif saat ini," ujar Carr dalam sebuah kesempatan.

Hingga kini, belum diketahui apa motif yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mengaku sebagai hacker ini. Namun, diduga kuat tindakan pembobolan ini didasari oleh motif politik mengingat kata-kata bernada provokasi yang dilontarkan serta tagar FreePalestine yang disertakan oleh hacker di setiap kicauannya.

(brl/red)