Rakuten tinggalkan Indonesia karena tak jeli dengan tren pembeli?

Ilustrasi Rakuten © 2014 thetechrevolutionist.com
Techno.id - Pertengahan bulan ini, kabar mengejutkan datang dari Rakuten. E-commerce asal Jepang itu menyatakan berhenti beroperasi di Indonesia terhitung mulai 1 Maret 2016.
Saat itu, Rakuten menyebut alasan di balik penutupan lapaknya di Tanah Air adalah bagian dari upaya menaikkan pendapatan. Akan tetapi, pengamat e-commerce, Kun Arief Cahyantoro, menilai lain. Menurut Kun, keputusan Rakuten itu lebih pada ketidakpahaman mereka terhadap kebiasaan konsumen di Indonesia.
- Rakuten: Sayonara Indonesia! Rakuten tak cuma menghentikan operasi toko mayanya di Indonesia, tetapi juga di Singapura dan Malaysia.
- Ini alasan Rakuten hengkang dari Indonesia Rakuten: Kami sedang mencari arah untuk model bisnis C2C serta bisnis lainnya
- 4 Tahun berdiri, Rakuten Belanja Online gelar Rakuten Expo 2015 Rakuten Belanja Online adakan Rakuten Expo 2015 untuk peringati 4 tahun berdirinya perusahaan e-commerce tersebut.
Kendati masyarakat sudah mulai mengenal e-commerce, kecenderungan calon pembeli untuk langsung membeli produk yang dijajakan secara online masih kecil. Mereka lebih suka browsing dulu untuk melihat harga dan menyepakati banderol yang terpampang di toko maya tersebut.
"Mereka itu searching dulu dan lihat harga, yang benar-benar membeli cuma 17,3 persen. Jadi contohnya dari 100 orang, yang beli cuma 18 orang," terangnya pada Merdeka.com (22/02/16).
Di samping itu, Kun turut menyebut tren lain yang seharusnya diamati oleh pelaku e-commerce lain supaya bisa maju dan berinovasi sesuai kebutuhan konsumen.
"Tren kedua, aplikasi mobile itu menjadi personal shopper terkait segmentasi. Misalnya saya suka mobil. Mobil Mercy. Kalau saya masuk, mereka udah tahu apa yang saya cari. Ke depannya profiling bukan by segmentation, tapi personal profiling. Jadi, saya masuk bukan karena umur saya, jenis kelamin saya, intinya setiap orang itu berbeda-beda. Tren yang ketiga itu omni channel. Dan terakhir kembangkan mobile."
Di sisi lain, Rakuten tak cuma menghentikan operasi toko mayanya di Indonesia, tetapi juga di Singapura dan Malaysia. Namun, kantor pusat regional Asia Tenggara mereka yang terletak di Negeri Singa akan tetap beroperasi.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
-
Cara menghapus aplikasi bawaan Windows yang jarang digunakan, bisa bikin lemot jika diabaikan
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini