Remaja Indonesia makin tergantung dengan Facebook ketika liburan

Remaja Indonesia makin tergantung dengan Facebook ketika liburan

Techno.id - Tren jejaring sosial memang tak bisa dijauhkan dari kehidupan para remaja saat ini. Hampir sebagian besar remaja, terutama di Indonesia pasti telah memiliki akun jejaring sosial atas nama mereka sendiri terlebih di Facebook.

Berdasar survei yang dilakukan oleh Crowd DNA yang berjudul "Coming of Age on Screens" pada 2014 menjabarkan bahwa remaja di 13 negara, termasuk di dalamnya remaja Indonesia paling sering alias betah mengakses Facebook. Angka akses Facebook oleh remaja di Indonesia pun juga semakin tinggi ketika musim liburan seperti saat ini.

Menurut survei tersebut, para remaja di Indonesia 69 persen lebih betah mengakses internet terutama Facebook via desktop, laptop, atau smartphone ketimbang menonton acara maupun film-film yang biasa disajikan oleh stasiun televisi saat musim liburan seperti ini. Bahkan, 84 persen diantaranya tak rela jauh-jauh dari smartphonenya meski sedang berlibur bersama keluarga ke suatu destinasi wisata pantai atau gunung.

Saat ditanya mengapa para remaja ini terkesan makin tergantung atau tak bisa jauh dari smartphonenya terutama untuk mengakses jejaring sosial ketika liburan sekali pun? Maka 69 persen diantara mereka berdalih bahwa jauh dari smartphone dan tak mengakses jejaring sosial terutama Facebook akan membuat mereka ketinggalan informasi. Bahkan mereka mengaku jauh dari smartphone dan jejaring sosial akan mengurangi akses mereka untuk belajar, padahal 88 persen dari mereka yakin sering menggunakan jejaring sosial, terutama Facebook untuk mengenal budaya lain. Selain itu, 79 persen para remaja dalam survei tersebut yakin sering mengakses Facebook ketika liburan juga bertujuan untuk memudahkan mereka mendokumentasikan kegiatan, sehingga semua teman atau kenalannya yang berada di Facebook bisa mengetahui apa yang sedang ia kerjakan saat liburan seperti sekarang.

Terlepas dari buruk atau tidaknya efek ketergantungan terhadap Facebook bahkan ketika liburan seperti sekarang ini, ternyata 86 persen remaja Indonesia setuju bahwa generasi mereka bisa mengubah dunia melalui Facebook. Ya, meski terdengar mustahil keyakinan ini menjadi opini positif tersendiri ditengah banyaknya berita bahwa Facebook dan jejaring sosial lainnya sering dimanfaatkan oleh remaja untuk hal-hal negatif, seperti menyebarkan video asusila.

(brl/red)