Waduh, smartphone telah mengganggu interaksi sosial manusia!

Waduh, smartphone telah mengganggu interaksi sosial manusia!

Techno.id - Saat ini, membangun obrolan yang intim dengan lawan bicara di satu meja dirasa semakin sulit. Penyebabnya hanya satu, orang-orang cenderung untuk memeriksa smartphone miliknya ketika pembicaraan sedang berlangsung. Fenomena ini pun cukup mengganggu Shalini Misra dan timnya, sehingga memancing mereka untuk mencari tahu sejauh apa smartphone telah mengintervensi interaksi kehidupan umat manusia.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Misra dan sekelompok peneliti memutuskan untuk mengobservasi bagaimana pengunjung di sebuah coffee shop berinteraksi satu sama lain. Total, ada 100 pasang partisipan saat itu yang diobservasi. Setelah duduk dalam satu meja, mereka pun diperintahkan untuk membahas banyak topik, mulai dari yang sederhana sampai menceritakan pengalaman pribadi.

Ternyata, ponsel pintar terbukti merusak momen kedekatan para responden. Buktinya, dalam kurun waktu 10 menit saja, percakapan milik 29 dari 100 pasang responden tadi terganggu. Pasalnya, salah satu dari 29 pasangan yang duduk di satu meja itu mengeluarkan smartphone-nya dari kantong atau meletakkannya di atas meja.

Tak puas sampai di sana, tim peneliti pimpinan Misra itu mencari tahu penyebab responden ingin berinteraksi dengan ponsel pintarnya, meski ada lawan bicara di hadapannya. Nyatanya, gestur seperti itu menunjukkan bahwa orang tersebut tidak puas dan tak berempati pada lawan bicaranya. Hal ini, menurut peneliti, dapat memberikan dampak negatif pada hubungan yang sudah dekat, seperti keluarga atau sahabat. Sedangkan bagi orang-orang yang tidak memiliki hubungan yang terlalu erat, dampaknya diperkirakan tak terlalu besar.

Misra, yang juga seorang profesor psikologi dari Virginia Tech, Amerika Serikat, juga menyimpulkan bahwa alasan smartphone dapat mengganggu interaksi di dunia nyata ialah menurunnya gairah untuk mengobrol. Pasalnya, ketika seseorang memandangi layar ponselnya, ia tidak bisa memberikan kontak mata, menunjukkan mimik muka, dan memainkan nada bicara pada orang di hadapannya. Tanpa bahasa tubuh tersebut, keintiman yang seharusnya bisa muncul dari mengobrol tak bisa dirasakan oleh kedua belah pihak.

Namun, ponsel pintar tak semata-mata bisa disalahkan atas hal ini, mengingat perannya dalam kehidupan manusia juga sangat vital. Sebaliknya, khalayaklah yang seharusnya lebih cerdas dalam menggunakannya.

"Smartphone memiliki arti simbolis dalam perkembangan masyarakat modern. Berkat adanya smartphone, orang-orang terdorong untuk mencari informasi, berkomunikasi, serta menyampaikan pemikiran mereka pada orang lain dan dunia secara berkala," ungkap para peneliti seperti dikutip dari LiveScience (18/7/14). Hasil studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Environment and Behavior pada bulan Juli 2014.

(brl/red)