Usung bahan dasar unik, baterai ini diklaim lebih ramah lingkungan

Ilustrasi baterai © 2015 Nomad_soul / Shutterstock.com
Techno.id - Satu lagi terobosan yang berhasil diciptakan oleh peneliti asal Massachusetts Institute of Technology alias MIT. Para peneliti dari badan riset dan universitas ternama yang terletak di kota Cambridge, Amerika itu kabarnya berhasil membuat baterai lithium dengan bahan dasar tak beracun dan tak rentan terhadap pembakaran spontan.
Sebagaimana dikutip Techno.id dari Engadget (14/3/16), kemampuan baterai buatan peneliti asal MIT ini kabarnya berasal dari karbon nanotube sebuah molekul karbon yang memiliki bentuk tabung berukuran nano. Bahan tersebut dilaporkan menghasilkan listrik jika dipanaskan dari ujung ke ujung.
- Baterai natrium-ion digadang-gadang bakal menggantikan baterai lithium-ion Terobosan teknologi baterai ini membawa kinerja yang belum pernah ada sebelumnya ke sel baterai generasi berikutnya
- Ilmuwan kembangkan baterai rechargeable super cepat Sekelompok ilmuwan di California kembangkan baterai teknologi baru yang dapat terisi penuh hanya dalam waktu satu menit saja
- Peneliti temukan cara agar baterai tahan lama dan mengisi lebih cepat Hidrogen diklaim bisa membuat baterai bertahan lebih lama dan mengisi dengan cepat.
Karbon nanotube yang diusung baterai lithium tersebut kabarnya dapat mengkonversi panas ke listrik 10.000 kali lebih efisien ketimbang bahan baterai yang digunakan saat ini. Dalam sebuah uji coba, baterai berbahan dasar karbon nanotube disebutkan mampu menyokong daya dari sebuah lampu LED.
Peneliti mengklaim saat ini sedang bekerja untuk membuat baterai mampu mendukung daya listrik untuk perangkat yang lebih besar. Selain itu, peneliti juga saat ini sedang bekerja untuk memodifikasi ukuran baterai karena saat ini bentuk dan ukuran dari baterai masih dirasa terlalu jumbo untuk digunakan sehari-hari.
Tak hanya itu, para peneliti saat ini juga berencana akan memodifikasi baterai supaya dapat digunakan untuk mendukung daya probe pada misi luar angkasa. Para peneliti mengungkapkan jika modifikasi berhasil, maka bisa jadi nanti baterai bisa digunakan sebagai salah satu daya penggerak probe yang ramah lingkungan dan tahan lama sehingga sangat cocok digunakan untuk mendukung misi eksplorasi ke tempat terjauh dari bumi seperti planet Mars.
RECOMMENDED ARTICLE
- Baterai baru ini bisa bikin ponsel Anda bertahan selama seminggu
- Istimewa, baterai ini bisa mati sendiri saat alami 'overheating'
- Para peneliti temukan baterai yang bisa mengisi daya dengan gerakan
- Telah ditemukan elektrolit hybrid, masa depan untuk baterai lithium
- Baterai lithium baru ini 5 kali lebih baik dari baterai sekarang
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini