Usung bahan dasar unik, baterai ini diklaim lebih ramah lingkungan
Baterai buatan peneliti MIT ini mengusung bahan dasar tak beracun dan ramah lingkungan bernama karbon nanotube.

Techno.id - Satu lagi terobosan yang berhasil diciptakan oleh peneliti asal Massachusetts Institute of Technology alias MIT. Para peneliti dari badan riset dan universitas ternama yang terletak di kota Cambridge, Amerika itu kabarnya berhasil membuat baterai lithium dengan bahan dasar tak beracun dan tak rentan terhadap pembakaran spontan.
Sebagaimana dikutip Techno.id dari Engadget (14/3/16), kemampuan baterai buatan peneliti asal MIT ini kabarnya berasal dari karbon nanotube sebuah molekul karbon yang memiliki bentuk tabung berukuran nano. Bahan tersebut dilaporkan menghasilkan listrik jika dipanaskan dari ujung ke ujung.
Karbon nanotube yang diusung baterai lithium tersebut kabarnya dapat mengkonversi panas ke listrik 10.000 kali lebih efisien ketimbang bahan baterai yang digunakan saat ini. Dalam sebuah uji coba, baterai berbahan dasar karbon nanotube disebutkan mampu menyokong daya dari sebuah lampu LED.
Peneliti mengklaim saat ini sedang bekerja untuk membuat baterai mampu mendukung daya listrik untuk perangkat yang lebih besar. Selain itu, peneliti juga saat ini sedang bekerja untuk memodifikasi ukuran baterai karena saat ini bentuk dan ukuran dari baterai masih dirasa terlalu jumbo untuk digunakan sehari-hari.
Tak hanya itu, para peneliti saat ini juga berencana akan memodifikasi baterai supaya dapat digunakan untuk mendukung daya probe pada misi luar angkasa. Para peneliti mengungkapkan jika modifikasi berhasil, maka bisa jadi nanti baterai bisa digunakan sebagai salah satu daya penggerak probe yang ramah lingkungan dan tahan lama sehingga sangat cocok digunakan untuk mendukung misi eksplorasi ke tempat terjauh dari bumi seperti planet Mars.
HAVE YOU READ THIS?
- Baterai baru ini bisa bikin ponsel Anda bertahan selama seminggu
- Istimewa, baterai ini bisa mati sendiri saat alami 'overheating'
- Para peneliti temukan baterai yang bisa mengisi daya dengan gerakan
- Telah ditemukan elektrolit hybrid, masa depan untuk baterai lithium
- Baterai lithium baru ini 5 kali lebih baik dari baterai sekarang
WHAT TO READ NEXT ?
-
Peneliti klaim bisa kenali identitas teroris dari tanda jari Victory
SCIENCE 15 Maret 2016 05:00 -
Ilmuwan klaim temukan teknik deteksi dini HIV dan kanker
SCIENCE 14 Maret 2016 08:00 -
Bunglon berusia 99 juta tahun 'abadi' di dalam batu
SCIENCE 13 Maret 2016 15:00 -
Astronot Amerika terlama di luar angkasa akan pensiun
SCIENCE 12 Maret 2016 16:00 -
NASA tunda peluncuran misi InSight Mars Lander, mengapa?
SCIENCE 12 Maret 2016 15:05 -
Ilmuwan Jepang temukan bakteri baru pemakan sampah plastik
SCIENCE 12 Maret 2016 11:00 -
Apakah vaksin dapat membantu Anda berhenti merokok?
SCIENCE 11 Maret 2016 20:00 -
Penyebab Merkurius berwarna gelap akhirnya terungkap!
SCIENCE 11 Maret 2016 09:00 -
BKB akan teliti perubahan rona Borobudur saat terjadi gerhana matahari
SCIENCE 8 Maret 2016 21:00 -
Gerhana Matahari Total akan sambangi lagi Indonesia tahun 2023
SCIENCE 8 Maret 2016 20:00 -
Boleh melihat fenomena Gerhana Matahari Total, asal...
SCIENCE 8 Maret 2016 19:00 -
Gerhana matahari total juga bisa Anda nikmati via situs ini loh!
SCIENCE 8 Maret 2016 17:00 -
Ini persiapan pemerintah Indonesia jelang terjadinya Gerhana Matahari
SCIENCE 8 Maret 2016 14:00 -
Ini pengakuan astronot AS soal kondisi Bumi terkini dari luar angkasa
SCIENCE 8 Maret 2016 06:00 -
Gurita 'hantu' gentayangan di dekat Hawaii
SCIENCE 7 Maret 2016 23:00