UNY memanfaatkan limbah telur sebagai pakan bebek alternatif

UNY memanfaatkan limbah telur sebagai pakan bebek alternatif

Techno.id - Program kreatifitas mahasiswa menjadi ajang bergengsi untuk memacu mahasiswa dalam menciptakan inovasi terbaru. Salah satunya adalah pemanfaatan limbah telur yang digunakan sebagai pakan bebek alternatif.

Inovasi yang memanfaatkan limbah telur ini berasal dari temuan kelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Dini Annisa Nurbaety Elsola selaku ketua kelompok mahasiswa tersebut berujar bahwa warga yang bermata pencarian sebagai peternak bebek di Kecamatan Panjatan sering kali membuang telur-telur yang tidak menetas begitu saja, akibatnya bau tak sedap yang dihasilkan menyebar ke mana-mana, seperti yang dilansir oleh AntaraNews (4/04/2015).

Dari permasalahan tersebut muncullah ide untuk memanfaatkan telur bebek sebagai pakan alternatif. Dini juga menambahkan, "Limbah telur itu memiliki keunggulan, antara lain mempercepat pertumbuhan serta meningkatkan jumlah produksi telur dan siklus kesuburan bebek." Jadi, bisa dikatakan pakan alternatif ini dapat menghemat pengeluaran para peternak dan mengatasi bau tak sedap dari limbah telur bebek.

Agar dapat dikonsumsi oleh bebek, limbah telur ini diolah kembali dengan campuran bekatul, enceng gondok atau kangkung, dan air secukupnya. Beberapa bahan ini diproses dengan cara memasukkan limbah telur ke dalam "soblok" yang telah berisi air, kemudian direbus selama 1 jam. Begitu pula dengan bekatul yang harus mendapat perlakuan sama seperti limbah telur bebek. Sedangkan enceng gondok atau kangkung disisir sampai halus agar mudah dicerna bebek.

Ketika limbah telur dan bekatul telah matang, keduanya ditiriskan pada wadah dan ditunggu hingga dingin. Kemudian limbah telur dicacah hingga halus tanpa mengupas kulitnya. Setelah itu, mencampurkan semua bahan yang telah diolah tadi dengan air secukupnya dan digiling dengan penggilingan khusus. Adonan yang keluar dari penggilingan dijemur hingga kering lalu dihidangkan ke bebek.

Dini juga mengatakan bahwa pakan bebeknya telah diujicobakan di peternakan bebek Kecamatan Pengasih, Kulon Progo. Dalam mengelola pakan alternatif ini Dini dibantu oleh temannya yakni Novia Puspita Arum, Amalia Putri Utami, dan Pony Salimah Nurkhaffah. Keempat mahasiswa UNY tersebut meraih pendanaan proyek dari Ditjen Dikti untuk Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang kewirausahaan.

(brl/red)