Peneliti ini merekayasa elektrolisis air untuk ciptakan hidrogen

Pembuatan gas hidrogen © 2015 engadget.com
Techno.id - Hidrogen merupakan unsur paling ringan dan sangat reaktif. Senyawa kimia ini juga memiliki banyak kegunaan, salah satunya sebagai pendingin pada pembangkit energi untuk mengurangi produksi panas. Belakangan ini, hidrogen dikembangkan untuk sumber energi alternatif pengganti bensin di masa depan. Hidrogen dapat diproduksi dengan cara elektrolisis air serta menggunakan logam. Biasanya hidrogen dibuat dengan metode elektrolisis air, namun tim peneliti dari Stanford University mengembangkan metode tersebut menjadi lebih efisien dan murah.
Selama bertahun-tahun para ilmuwan membuat hidrogen menggunakan elektrolisis air yaitu penguraian senyawa air menjadi oksigen dan gas hidrogen melalui aliran arus listrik. Kemudian pada bagian katoda, dua molekul air akan bereaksi dengan dua elektron, lalu tereduksi menjadi gas hidrogen dan ion hidroksida. Bagian anodanya menetralisasi sehingga terbentuk gelembung pada elektrode. Para peneliti Stanford juga demikian, tapi bukannya menggunakan dua jenis bahan untuk katoda dan anoda, melainkan sepasang katalis oksida nikel-besi, seperti yang dilansir Engadget (26/6/15).
- Peneliti temukan cara agar baterai tahan lama dan mengisi lebih cepat Hidrogen diklaim bisa membuat baterai bertahan lebih lama dan mengisi dengan cepat.
- Ternyata urine bisa diubah jadi energi listrik lho, kok bisa ya? Urin terus menerus diproduksi manusia dan tak akan menipis.
- 7 Jenis energi terbarukan, solusi berkelanjutan untuk masa depan Pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan penting juga untuk memitigasi dampak perubahan iklim.
Dari bahan tersebut, para peneliti dari Stanford University hanya membutuhkan tegangan 1.5V untuk menghasilkan 82 persen efisiensi gas hidrogen. Hal ini bisa menjadi terobosan produksi bahan bakar hidrogen yang ekonomis dan siap direalisasikan pada kendaraan di masa depan.
Tentu saja, sistem ini belum sepenuhnya sempurna karena masih banyak bagian-bagian lain yang butuh pengembangan lanjutan. Namun, tim peneliti meyakini pengembangan teknologi tersebut nantinya dapat menghasilkan hidrogen pada skala industri.
RECOMMENDED ARTICLE
HOW TO
-
Cara pakai Google Maps tanpa internet, tetap bisa jalan walau koneksi hilang tak berjejak
-
Cara terbaru mengetahui siapa yang menggunakan WiFi kita tanpa izin dan memblokirnya
-
Cara menerjemahkan chat WhatsApp pakai AI langsung di aplikasinya, gampang dan tak ribet
-
Cara terbaru merekam layar Macbook tanpa aplikasi tambahan, ringan dan tak bikin lemot
-
Cara terbaru kalibrasi warna monitor secara manual untuk desain grafis, ternyata gampang dan mudah
TECHPEDIA
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini
-
Apa itu pindai mata dan World Coin, ternyata berbahaya bagi data pribadi pengguna
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
5 Tanggal Steam Sale paling populer yang termurah, game harga ratusan ribu bisa dapat diskon 90%
-
Intip canggihnya Galaxy S25 Edge, bodinya bakal cuma setebal biji beras?
-
Tinggal diajak ngobrol, chatbot AI punya Netflix ini bisa kasih rekomendasi film yang asyik
-
Skype berhenti beroperasi setelah lebih dari 20 tahun, ganti jadi produknya Microsoft yang satu ini