Microfish, robot mungil yang dapat deteksi dan netralisir racun

Microfish, robot mungil yang dapat deteksi dan netralisir racun

Techno.id - Ada saja terobosan yang dilakukan oleh para ilmuwan dunia. Baru-baru ini, ilmuwan asal University of California San Diego, Amerika melaporkan penemuan terbarunya berupa robot mungil yang dapat digunakan untuk mendeteksi dan menetralisir racun dalam cairan.

Robot mungil berbentuk ikan yang disebut sebagai microfish ini dilaporkan sangat peka terhadap bahan kimia dalam lingkungan mereka. Microfish disebutkan mampu mendeteksi racun di bagian tubuh yang sulit dijangkau. Uniknya, robot besutan Profesor Shaochen Chen dan Joseph Wang dari Nanoengineering Department di UC San Diego tersebut kabarnya juga dapat memberikan obat pada daerah tubuh yang terkena racun.

Seperti dilansir oleh DigitalTrend (26/8/15), microfish dicetak menggunakan metode pencetakan beresolusi tinggi yang disebut dengan pencetakan optik. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk mencetak sebuah microfish adalah nanopartikel besi oksida di bagian kepala sebagai kemudi dan platinum di bagian ekor untuk reaksi propulsi.Selain itu, microfish disebutkan juga dirancang menggunakan hidrogen peroksida dan dikendalikan oleh magnet.

Tim peneliti mengungkapkan, melalui proses dan bahan khusus tersebut microfish diklaim memiliki sifat yang terinspirasi dari microbot yang lebih kompleks dari struktur bola atau silinder yang saat ini banyak digunakan. "Dengan teknologi cetak 3D, nantinya bentuk yang bisa dicetak tak hanya melulu ikan tapi juga bisa bentuk organisme biologis lainnya, burung misalnya," jelas Wei Zhu salah satu anggota dari tim peneliti.

Lebih lanjut, Zhu menegaskan jika microfish nantinya dapat digunakan pada berbagai macam keperluan medis. Bahkan, melalui serangkaian percobaan yang telah dilalui, microfish dilaporkan dapat menjadi alat untuk memantau proses detoksifikasi dengan mengukur tingkat perubahan warna dari robot mungil tersebut.

Para peneliti berharap ke depannya, microfish dapat digunakan untuk membantu proses pelaksanaan operasi dan situasi medis mendesak lainnya.

(brl/red)