Jamur ini bisa dijadikan alternatif tingkatkan teknologi baterai

Jamur Portabella © 2015 prairiemushrooms.com
Techno.id - Jumlah kendaraan bertenaga listrik dan perangkat mobile akan terus merangkak naik pada dekade mendatang. Jika produk tersebut semakin meningkat, otomatis dapat berdampak pada menipisnya sumber daya, khususnya baterai.
Oleh karenanya, sebisa mungkin para ahli mencari alternatif untuk menciptakan berbagai jenis bahan baterai. Dalam upaya tersebut, peneliti dari University of California berhasil menemukan alternatif baterai dari kulit jamur Portabella.
- Usung bahan dasar unik, baterai ini diklaim lebih ramah lingkungan Baterai buatan peneliti MIT ini mengusung bahan dasar tak beracun dan ramah lingkungan bernama karbon nanotube.
- Melimpah, kalium diprediksi dapat gantikan lithium di masa depan Atom kalium lebih melimpah dan murah ketimbang lithium sehingga cocok digunakan sebagai bahan alternatif pengganti lithium di baterai.
- Buat baterai ponsel bertahan 4 kali lebih lama dengan teknologi ini Teknologi yang ditemukan oleh Changan dan Ju disebutkan 'memodifikasi' reaksi kimia yang terjadi pada baterai lithium ion.
Baterai itu sendiri terdiri dari tiga unsur utama yaitu katoda, anoda, dan elektrolit. Dalam kandungan anoda biasanya terdapat bahan bernama grafit. Nah, sebelum dijadikan baterai lithium-ion, granit ini harus dipadukan dengan asam florida dan sulfat untuk pemurnian. Namun, proses perpaduan itu tidaklah murah, bahkan bisa menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan, seperti yang dilaporkan oleh Gizmag (29/9/15).
Para ilmuwan tadi tertarik untuk mengeksplorasi jamur Portabella sebagai pengganti grafit. Pasalnya, di dalam jamur Portabella terdapat unsur-unsur yang menyerupai grafit pada anoda baterai. Namun, para peneliti harus melakukan serangkaian perlakuan tertentu agar tercipta bahan grafit.
"Dengan bahan baterai seperti ini (jamur Portabella), ponsel masa depan mungkin lebih tahan lama walau digunakan untuk berbagai aktivitas. Hal ini dikarenakan jamur tersebut mempunyai pori-pori yang relatif besar untuk menyimpan energi baterai dari waktu ke waktu," kata Brennan Campbell, seorang mahasiswa pascasarjana University of California.
RECOMMENDED ARTICLE
- Era mobil listrik datang, Bosch telah siap dengan baterai buatannya
- Terkuak, kapasitas baterai iPhone 6S lebih kecil dari pendahulunya
- ZeroLemon rilis baterai ekspansi LG G4 sebesar 8.500mAh
- Peneliti Jepang ciptakan baterai lithium-ion bertenaga surya
- Apple patenkan suplai tenaga baru dari sel bahan bakar untuk MacBook
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
TECHPEDIA Selengkapnya >
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua