Hindari laptop terpapar sinar matahari saat cuaca sedang terik, ini 5 alasan dan bahayanya

foto: freepik
Techno.id - Mungkin ada dari kamu yang suka bekerja menggunakan laptop di luar ruang (outdoor) seperti di sebuah taman. Di satu sisi mungkin kebiasaan ini kamu lakukan untuk menghirup udara segar. Namun jika hari sedang terik, sebaiknya kamu hindari bekerja outdoor menggunakan laptop. Berikut beberapa masalah yang bisa ditimbulkan dari paparan sinar matahari yang dapat memengaruhi komputer kamu.
1. Laptop lebih cepat panas
- Ini alasan jangan pernah membiarkan ponsel terpapar sinar matahari langsung, bisa merusak baterai Panas berlebih mengurangi kemampuan ponsel
- Hindari 5 kebiasaan buruk ini agar laptop kamu tidak cepat rusak Dengan menghindari kebiasaan buruk, kamu dapat memperpanjang umur laptop
- Waspada, smartphone sering terlalu panas bisa merusak baterai secara permanen Jangan biasakan meninggalkan smartphone di dalam mobil atau terkena paparan sinar matahari langsung
Idealnya laptop berada di suatu tempat dengan suhu antara 10–35 derajat Celcius untuk beroperasi dengan nyaman. Tetapi meninggalkan laptop di bawah terik matahari hanya akan memicu panas berlebih. Matahari akan memberikan banyak panas ke laptop.
Radiasi inframerah dari matahari bakal membombardir laptop dengan energi panas, yang dapat menyebabkan suhu permukaan laptop meroket hingga sekitar 80–90 derajat Celcius dalam waktu satu jam.
Saat suhu internal naik, CPU laptop akan melambat. Masalah ini dikenal sebagai pelambatan termal. Selain itu laptop biasanya akan mengalami masalah kinerja. Bahkan laptop yang terlalu panas akan mati dengan sendirinya untuk menghindari kerusakan perangkat keras permanen akibat panas berlebih tersebut.
Laptop yang lebih baru dengan pendinginan yang lebih canggih mungkin dapat mentolerir sinar matahari langsung sedikit lebih lama sebelum mengalami masalah kinerja atau mati karena panas.
2. Menurunkan kesehatan baterai
Sama seperti smartphone, baterai laptop saat ini umumnya menggunakan jenis lithium-ion yang sangat sensitif terhadap panas. Suhu tinggi dapat mempercepat reaksi kimia di dalam baterai, yang menyebabkan degradasi yang lebih cepat.
Masalah ini tidak hanya mengurangi berapa lama baterai dapat memberi daya pada laptop sebelum perlu diisi daya, tetapi juga meningkatkan risiko baterai membengkak atau, dalam kasus yang lebih buruk, pelarian termal. Ini terjadi ketika baterai menjadi terlalu panas dan mulai melepaskan energi tak terkendali, dalam reaksi berantai yang berbahaya. Dalam situasi ekstrim, hal ini dapat menyebabkan baterai meledak atau bahkan terbakar.
Efek hilir sinar matahari yang merusak baterai seperti ini sangat signifikan. Saat kapasitas baterai berkurang seiring waktu, laptop akan mengisi daya semakin sedikit dari sekali pengisian daya. Ini berarti kamu harus lebih mengandalkan dicolokkan ke stopkontak. Jika membutuhkan laptop saat bepergian untuk bekerja atau produktivitas, kamu mungkin akan banyak tertambat ke sumber daya dan kehilangan sebagian mobilitas yang disediakan perangkat.
3. Radiasi UV dapat mempercepat degradasi komponen plastik laptop
Radiasi sinar UV yang membahayakan kulit, juga dapat berdampak signifikan pada laptop, terutama jika terbuat dari plastik cangkang keras seperti polikarbonat dan ABS. Bahan jenis ini ringan dan tahan lama tetapi juga sangat rentan terhadap sinar UV.
Ketika terkena sinar UV berenergi tinggi, molekul plastik mulai terurai melalui proses yang disebut fotodegradasi. Ikatan antara rantai polimer terputus dari waktu ke waktu, membuat material semakin lemah dan lebih rapuh. Jika dibiarkan, degradasi ini dapat menyebabkan retakan yang terlihat, perubahan warna, atau kegagalan cangkang langsung.
Tidak hanya itu, casing yang menurun juga memiliki dampak yang lebih luas bagi kesehatan laptop. Cangkang yang lebih rapuh lebih rentan terhadap masalah. Koneksi mungkin longgar, komponen mungkin gagal, dan kamu dapat kehilangan data atau mengalami masalah kerusakan lainnya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Cara mengaktifkan atau menonaktifkan startup cepat di Windows 10 atau 11, ini fungsinya
- Cara melihat skor tersembunyi untuk mengetahui seberapa baik komputer kamu menjalankan Windows
- Cara restart atau mematikan MacBook secara paksa menggunakan pintasan keyboard saat error dan hang
- Cara menampilkan persentase baterai di Macbook untuk memantau masa pakainya
- 6 Manfaat menggunakan travel router untuk traveling, jauh lebih aman daripada Wi-Fi publik
HOW TO
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya
-
Cara menghentikan baterai laptop agar tidak terisi daya di atas 80% di Windows 11, ini alasannya
TECHPEDIA
-
Ini sejarah dan kegunaan teks viral "Lorem Ipsum" di tugu IKN, sudah ada sejak abad ke 16
-
Penjelasan mengapa port USB punya banyak warna, format terbaru di 2025 punya kecepatan 80 Gbps
-
10 Cara download gambar di Pinterest kualitas HD, cepat dan mudah dicoba
-
Cara download game PS2 dan PS3 di laptop dan HP, bisa main berdua
-
10 Fitur canggih iPhone 16E, bakal jadi HP Apple termurah di bawah Rp 10 juta?
LATEST ARTICLE
HOW TO Selengkapnya >
-
Cara menjalankan aplikasi dan game Windows di Android menggunakan Winlator terbaru di 2025
-
Cara record Zoom di laptop dan MacBook yang simpel dan mudah, sekaligus trik merangkum meeting pakai A
-
5 Langkah preventif merawat baterai HP di tengah musim pancaroba 2025, ternyata ini yang bikin rusak
-
Cara mengetahui dan memeriksa jumlah siklus baterai iPhone terbaru 2025, ini 5 langkah merawatnya